Jakarta Jadi Rumah Operasi Grab di Asia, Sinyal Positif Investasi Jangka Panjang
Jum'at, 11 Desember 2020 - 02:17 WIB
JAKARTA - Di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, ternyata Indonesia masih dinilai atraktif untuk investasi jangka panjang dan bersifat langsung . Ini tampak dari keputusan Grab memilih Indonesia sebagai salah satu rumah dari dual headquarter untuk operasinya di Asia Tenggara.
Tindakan ini bisa dinilai tidak konvensional, karena di tengah krisis Grab malah berinvestasi lewat peresmian Indonesia sebagai dual headquarter-nya bersandingan dengan Singapura. “Ini berarti kepercayaan terhadap iklim usaha di Indonesia semakin positif, di tengah tekanan akibat pandemi,” ujar pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Rizal E. Halim di Jakarta beberapa hari lalu.
(Baca Juga: Kemenhub Buka Suara Terkait Isu Merger Grab-Gojek )
Selain itu, Rizal melanjutkan, penunjukkan Indonesia sebagai tempat dual headquarter Grab dan diresmikannya Grab Tech Center di Jakarta patut diapresiasi karena menunjukkan komitmen jangka panjang dan potret keseriusan Grab memperkuat basis pasar di Indonesia sekaligus Asia.
“Dalam era teknologi sekarang tentu headquarter tidak semata-mata fisik bangunan yang besar, melainkan dedikasi resources dan tempat pengambilan keputusan. Ini penting karena pada saat yang sama, kita sudah cukup lama melihat pemerintah ‘mengejar-ngejar’ sejumlah perusahaan teknologi agar membuka kantor di Indonesia,” ujar Rizal.
Rizal melanjutkan, dengan hadir secara langsung di Indonesia, Grab telah menjadi perusahaan lokal yang akan akan lebih responsif terhadap dinamika lokal. Kontribusi Grab terhadap perekonomian Indonesia pun nantinya akan lebih berkembang dan terukur.
Sebelumnya, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November, Grab mengumumkan Indonesia sebagai dual headquarter sekaligus meresmikan Grab Tech Center. Artinya, kini Grab memiliki dua headquarter, yakni Singapura dan Indonesia dalam menjalankan operasinya di Asia Tenggara.
Sementara itu, Grab Tech Center dengan luas 12.000 meter didedikasikan bagi pengembangan teknologi dan inovasi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan membawa teknologi buatan Indonesia ke panggung Asia Tenggara.
Pada peresmian Grab Tech Centre, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Pandjaitan dalam pidatonya mengungkapkan, “Kami menyambut baik dibukanya Grab Tech Center. Para investor seperti Grab yang berkomitmen jangka panjang bagi perkembangan Indonesia memainkan peran penting dalam membantu mewujudkan misi ‘Making Indonesia 4.0’,".
Tindakan ini bisa dinilai tidak konvensional, karena di tengah krisis Grab malah berinvestasi lewat peresmian Indonesia sebagai dual headquarter-nya bersandingan dengan Singapura. “Ini berarti kepercayaan terhadap iklim usaha di Indonesia semakin positif, di tengah tekanan akibat pandemi,” ujar pengamat ekonomi Universitas Indonesia, Rizal E. Halim di Jakarta beberapa hari lalu.
(Baca Juga: Kemenhub Buka Suara Terkait Isu Merger Grab-Gojek )
Selain itu, Rizal melanjutkan, penunjukkan Indonesia sebagai tempat dual headquarter Grab dan diresmikannya Grab Tech Center di Jakarta patut diapresiasi karena menunjukkan komitmen jangka panjang dan potret keseriusan Grab memperkuat basis pasar di Indonesia sekaligus Asia.
“Dalam era teknologi sekarang tentu headquarter tidak semata-mata fisik bangunan yang besar, melainkan dedikasi resources dan tempat pengambilan keputusan. Ini penting karena pada saat yang sama, kita sudah cukup lama melihat pemerintah ‘mengejar-ngejar’ sejumlah perusahaan teknologi agar membuka kantor di Indonesia,” ujar Rizal.
Rizal melanjutkan, dengan hadir secara langsung di Indonesia, Grab telah menjadi perusahaan lokal yang akan akan lebih responsif terhadap dinamika lokal. Kontribusi Grab terhadap perekonomian Indonesia pun nantinya akan lebih berkembang dan terukur.
Sebelumnya, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November, Grab mengumumkan Indonesia sebagai dual headquarter sekaligus meresmikan Grab Tech Center. Artinya, kini Grab memiliki dua headquarter, yakni Singapura dan Indonesia dalam menjalankan operasinya di Asia Tenggara.
Sementara itu, Grab Tech Center dengan luas 12.000 meter didedikasikan bagi pengembangan teknologi dan inovasi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan membawa teknologi buatan Indonesia ke panggung Asia Tenggara.
Pada peresmian Grab Tech Centre, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Pandjaitan dalam pidatonya mengungkapkan, “Kami menyambut baik dibukanya Grab Tech Center. Para investor seperti Grab yang berkomitmen jangka panjang bagi perkembangan Indonesia memainkan peran penting dalam membantu mewujudkan misi ‘Making Indonesia 4.0’,".
tulis komentar anda