Nilai Impor Vaksin RI Meningkat, Belum Termasuk Vaksin Covid-19
Selasa, 15 Desember 2020 - 22:55 WIB
JAKARTA - Nilai impor vaksin yang dilakukan Indonesia mengalami peningkatan sepanjang periode Januari-November 2020 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) , mencapai sebesar USD80,36 juta. Angka ini naik signifikan dibandingkan dengan impor vaksin pada Januari-Desember 2019 yang berjumlah USD61,80 juta.
(Baca Juga: Nilai Impor November 2020 Capai USD12,66 Miliar, Non Migas Naik Cukup Besar )
Sedangkan impor vaksin dengan kode HS 30022090 pada November mencapai USD13,60 juta atau setara dengan Rp191,70 miliar (kurs Rp14.100 per dolar AS). Nilai ini belum termasuk pengadaan vaksin Covid-19 .
"Selama November nilai impor vaksin yang tergolong HS3002090 tercatat sebesar USD13,6 juta," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video virtual, Selasa (15/12/2020).
Kata dia, impor vaksin Sinovac yang didatangkan dari China pada awal bulan ini belum tercatat. Sebab impor tersebut baru masuk ke Indonesia pada 6 Desember 2020, sehingga BPS belum mencakup data tersebut dalam rilis ekspor-impor November 2020.
"Transaksi impor vaksin minggu lalu pada 6 Desember 2020 belum tercakup dalam nilai impor yang baru selesai disampaikan tapi tercakup dalam nilai impor data Desember. Terkait rencana impor bahan baku, kami belum memperoleh informasi dari Bea Cukai," ungkapnya.
(Baca Juga: 6 Vaksin Covid-19 Ini Bakal Dipakai Indonesia, Daftarnya Masih Bisa Berubah )
Selain 1,2 juta vaksin yang sudah didatangkan, pemerintah juga akan kembali menerima 1,8 juta vaksin pada awal 2021. "Kita juga akan mengimpor 15 juta bahan baku vaksin yang akan diolah oleh PT Bio Farma (Persero)," tandasnya
Selain melampaui total nilai impor vaksin sepanjang 2019, secara bulanan impor pada November juga menjadi yang tertinggi pada 2020.
Nilai impor vaksin untuk pengobatan manusia, selain tetanus toxoid and pertussis, measles, meningitis, dan vaksin polio sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi pada Agustus sebesar USD11,88 juta.
(Baca Juga: Nilai Impor November 2020 Capai USD12,66 Miliar, Non Migas Naik Cukup Besar )
Sedangkan impor vaksin dengan kode HS 30022090 pada November mencapai USD13,60 juta atau setara dengan Rp191,70 miliar (kurs Rp14.100 per dolar AS). Nilai ini belum termasuk pengadaan vaksin Covid-19 .
"Selama November nilai impor vaksin yang tergolong HS3002090 tercatat sebesar USD13,6 juta," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video virtual, Selasa (15/12/2020).
Kata dia, impor vaksin Sinovac yang didatangkan dari China pada awal bulan ini belum tercatat. Sebab impor tersebut baru masuk ke Indonesia pada 6 Desember 2020, sehingga BPS belum mencakup data tersebut dalam rilis ekspor-impor November 2020.
"Transaksi impor vaksin minggu lalu pada 6 Desember 2020 belum tercakup dalam nilai impor yang baru selesai disampaikan tapi tercakup dalam nilai impor data Desember. Terkait rencana impor bahan baku, kami belum memperoleh informasi dari Bea Cukai," ungkapnya.
(Baca Juga: 6 Vaksin Covid-19 Ini Bakal Dipakai Indonesia, Daftarnya Masih Bisa Berubah )
Selain 1,2 juta vaksin yang sudah didatangkan, pemerintah juga akan kembali menerima 1,8 juta vaksin pada awal 2021. "Kita juga akan mengimpor 15 juta bahan baku vaksin yang akan diolah oleh PT Bio Farma (Persero)," tandasnya
Selain melampaui total nilai impor vaksin sepanjang 2019, secara bulanan impor pada November juga menjadi yang tertinggi pada 2020.
Nilai impor vaksin untuk pengobatan manusia, selain tetanus toxoid and pertussis, measles, meningitis, dan vaksin polio sebelumnya sempat mencetak rekor tertinggi pada Agustus sebesar USD11,88 juta.
(akr)
tulis komentar anda