Cegah Karhutla, Optimalkan Tanaman Sela di Sekitar Perkebunan
Kamis, 17 Desember 2020 - 20:27 WIB
“Kami juga berharap perusahaan multinasional sawit bisa memfasilitasi supaya dalam mengelola lahan tidak tebang-bakar, tapi sesuai kaidah yang berlaku,” katanya.
Sementara itu, CEO Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad mengatakan salah satu upaya mitigasi mencegah karhutla adalah mengajak masyarakat sekitar hutan untuk berpartisipasi. Misalnya dengan membangun komunitas Desa Mandiri Cegah Api (DMCA).
(Baca juga:Tercatat 321 Kejadian Karhutla Melanda Sepanjang 2020, Ini Mitigasi BNPB)
Menurut Shamsuddin, pihaknya telah bekerjasama dengan masyarakat di sekitar perkebunan sawit membuat DMCA, bukan hanya mengurangi kebakaran hutan, tapi dapat menaikkan taraf hidup penduduk. Saat ini pihaknya sudah membangun 34 DMCA di enam provinsi seluruh Indonesia, dan terakhir di Kecamatan Marau.
“DMCA ini kita mengajak masyarakat ikut serta mencegah kebakaran lahan. Kita juga memberikan reward bagi masyarakat yang dapat mengurangi kebakaran secara drastis,” kata Shamduddin.
(Baca juga:Satgas TMMD 1015/Sampit Sosialisasi Bahaya Karhutla)
Kegiatan DMCA menurut Shamsuddin, misalnya dengan kegiatan pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Misalnya memberikan pelatihan masyarakat budidaya hidroponik. Untuk kegiatan tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Universitas Riau, Universitas Jambi, Univesitas Sriwijaya, Universitas Palangka Raya dan Universitas Lambung Mangkurat.
“Selain karena faktor cuaca yang bagus, sehingga resiko karhutla berkurang. Sistem kita dengan DMCA yang bekerjasama dengan masyarakat sekeliling kebun sawit membantu mencegah karhutla tahun ini,” tuturnya.
(Baca juga:Tanggulangi Karhutla dengan Teknologi Aplikasi, Kapolda Riau Raih Indonesia Awards 2020)
Untuk mengatasi karhutla, Ditjen Perkebunan telah melakukan beberapa upaya. Menurut Kasubdit Gangguan Usaha, DPI dan Pencegahan Kebakaran Ditjen Perkebunan, Iswanto, pemerintah sudah membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di daerah rawan kebakaran dan membentuk Brigade Kebakaran Lahan Perkebunan (Karlabun).
Sementara itu, CEO Minamas Plantation Shamsuddin Muhammad mengatakan salah satu upaya mitigasi mencegah karhutla adalah mengajak masyarakat sekitar hutan untuk berpartisipasi. Misalnya dengan membangun komunitas Desa Mandiri Cegah Api (DMCA).
(Baca juga:Tercatat 321 Kejadian Karhutla Melanda Sepanjang 2020, Ini Mitigasi BNPB)
Menurut Shamsuddin, pihaknya telah bekerjasama dengan masyarakat di sekitar perkebunan sawit membuat DMCA, bukan hanya mengurangi kebakaran hutan, tapi dapat menaikkan taraf hidup penduduk. Saat ini pihaknya sudah membangun 34 DMCA di enam provinsi seluruh Indonesia, dan terakhir di Kecamatan Marau.
“DMCA ini kita mengajak masyarakat ikut serta mencegah kebakaran lahan. Kita juga memberikan reward bagi masyarakat yang dapat mengurangi kebakaran secara drastis,” kata Shamduddin.
(Baca juga:Satgas TMMD 1015/Sampit Sosialisasi Bahaya Karhutla)
Kegiatan DMCA menurut Shamsuddin, misalnya dengan kegiatan pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Misalnya memberikan pelatihan masyarakat budidaya hidroponik. Untuk kegiatan tersebut, pihaknya bekerjasama dengan Universitas Riau, Universitas Jambi, Univesitas Sriwijaya, Universitas Palangka Raya dan Universitas Lambung Mangkurat.
“Selain karena faktor cuaca yang bagus, sehingga resiko karhutla berkurang. Sistem kita dengan DMCA yang bekerjasama dengan masyarakat sekeliling kebun sawit membantu mencegah karhutla tahun ini,” tuturnya.
(Baca juga:Tanggulangi Karhutla dengan Teknologi Aplikasi, Kapolda Riau Raih Indonesia Awards 2020)
Untuk mengatasi karhutla, Ditjen Perkebunan telah melakukan beberapa upaya. Menurut Kasubdit Gangguan Usaha, DPI dan Pencegahan Kebakaran Ditjen Perkebunan, Iswanto, pemerintah sudah membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di daerah rawan kebakaran dan membentuk Brigade Kebakaran Lahan Perkebunan (Karlabun).
tulis komentar anda