Patimban Mulai Beroperasi Layani Ekspor, ALFI Acungi Jempol
Senin, 21 Desember 2020 - 08:28 WIB
"Dengan dukungan area dari sisi daratnya seluas sekitar 360 ha, Pelabuhan Patimban bakal memberikan manfaat lebih bagi perusahaan/pengguna jasanya. Hal itu lantaran pada area tersebut akan menjadi kawasan logistic centre dan bisa menjadi areal terbuka untuk layanan kontainer termasuk membantu pelayanan bongkar muat kendaraan/car terminal-nya itu sendiri," ujar Yukki dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).
ChairmanASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA) itu juga memaparkan bahwa setidaknya terdapat empat keunggulan pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang Jawa Barat itu. Pertama, dapat sebagai fasilitas distribusi barang bukan saja untuk lingkup nasional tetapi juga berorientasi ekspor.
Kedua, Patimban secara kawasan sangat terintegrasi, mengingat hinterland atau daerah industri pendukungnya sudah mumpuni, apalagi jika akses tol langsung ke Patimban bisa direalisasikan pada akhir 2023.
Ketiga, Pelabuhan Patimban dapat berkolaborasi dengan pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, mengingat 60% kegiatan ekspor yang melalui Tanjung Priok saat ini adalah dari hinterland Jawa barat dan sekitarnya.
(Baca Juga: Pelabuhan Patimban Diresmikan, Ridwan Kamil: Ini Takdir Luar Biasa)
"Keempat, dengan beroperasinya Patimban, merupakan angin segar dalam upaya mengurai kemacetan di Ibu Kota Jakarta yang selama ini terimbas atas aktivitas truk logistik dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok," tuturnya.
Secara keseluruhan, Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap. Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan breakwater, seawall, dan revetment, pembangunan back up area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, terminal peti kemas seluas 35 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.
Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.
Kemudian untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs. Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs.
ChairmanASEAN Federation of Forwarders Association (AFFA) itu juga memaparkan bahwa setidaknya terdapat empat keunggulan pelabuhan Patimban yang berlokasi di Kabupaten Subang Jawa Barat itu. Pertama, dapat sebagai fasilitas distribusi barang bukan saja untuk lingkup nasional tetapi juga berorientasi ekspor.
Kedua, Patimban secara kawasan sangat terintegrasi, mengingat hinterland atau daerah industri pendukungnya sudah mumpuni, apalagi jika akses tol langsung ke Patimban bisa direalisasikan pada akhir 2023.
Ketiga, Pelabuhan Patimban dapat berkolaborasi dengan pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, mengingat 60% kegiatan ekspor yang melalui Tanjung Priok saat ini adalah dari hinterland Jawa barat dan sekitarnya.
(Baca Juga: Pelabuhan Patimban Diresmikan, Ridwan Kamil: Ini Takdir Luar Biasa)
"Keempat, dengan beroperasinya Patimban, merupakan angin segar dalam upaya mengurai kemacetan di Ibu Kota Jakarta yang selama ini terimbas atas aktivitas truk logistik dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok," tuturnya.
Secara keseluruhan, Pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap. Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan breakwater, seawall, dan revetment, pembangunan back up area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan terminal kendaraan seluas 25 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, terminal peti kemas seluas 35 ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.
Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75jt TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.
Kemudian untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5jt TEUs. Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5jt TEUs.
(fai)
tulis komentar anda