Angin Segar Vaksinasi Menerpa, Bos OJK: Ekonomi Daerah Harus Jadi Backbone
Senin, 21 Desember 2020 - 14:38 WIB
JAKARTA - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, adanya vaksinasi covid-19 menjadi angin segar untuk ekonomi Indonesia. Menurutya, hal itu bakal menumbuhkan rasa percaya diri para pelaku usaha untuk menjalankan aktivitas kembali.
"Kita telah mendengar sedikit angin segar dengan tersedianya vaksin yang diharapkan dapat memberikan confidence bagi seluruh pelaku usaha dan masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi," kata Wimboh di Jakarta, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: Wow! Restrukturisasi Kredit Sudah Tembus Rp934,8 Triliun )
Menurut Wimboh, bergeraknya kembali sektor-sektor produktif yang memiliki multiplier effect diharapkan dapat memacu lebih cepat pemulihan ekonomi nasional. "Untuk memperkuat struktur ekonomi Indonesia di masa recovery, perekonomian daerah harus menjadi backbone bagi perekonomian nasional," imbuhnya.
Untuk itu, faktor utama dalam percepatan peningkatan ekonomi daerah adalah melalui penguatan struktur ekonomi daerah. Potensi ekonomi daerah harus terus digali, kualitas infrastruktur dasar dalam rangka peningkatan aksesibilitas daerah harus terus disempurnakan, dan peningkatan kualitas SDM di daerah juga harus menjadi perhatian.
"Pada prinsipnya, OJK terus mendukung penuh percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui optimalisasi peran sektor jasa keuangan dan partisipasi seluruh," paparnya.
(Baca Juga: Dana Titipan Pemerintah di Himbara Sudah Tersalurkan Rp198,8 Triliun )
Dimana kehadiran Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara sebagai wujud sinergi kolaboratif dan koordinatif dari seluruh pemangku kepentingan baik OJK, Bank Indonesia, dan Pemerintah Daerah dalam mengorkestrasi keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bali.
Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mengawasi 54 Bank Umum, 135 BPR/S, 17 perusahaan sekuritas, satu kantor perwakilan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), 82 Perusahaan Asuransi, dua Dana Pensiun, dua Perusahaan Penjaminan, satu Pegadaian, 53 Perusahaan Pembiayaan, dan satu Modal Ventura.
"Kita telah mendengar sedikit angin segar dengan tersedianya vaksin yang diharapkan dapat memberikan confidence bagi seluruh pelaku usaha dan masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi," kata Wimboh di Jakarta, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: Wow! Restrukturisasi Kredit Sudah Tembus Rp934,8 Triliun )
Menurut Wimboh, bergeraknya kembali sektor-sektor produktif yang memiliki multiplier effect diharapkan dapat memacu lebih cepat pemulihan ekonomi nasional. "Untuk memperkuat struktur ekonomi Indonesia di masa recovery, perekonomian daerah harus menjadi backbone bagi perekonomian nasional," imbuhnya.
Untuk itu, faktor utama dalam percepatan peningkatan ekonomi daerah adalah melalui penguatan struktur ekonomi daerah. Potensi ekonomi daerah harus terus digali, kualitas infrastruktur dasar dalam rangka peningkatan aksesibilitas daerah harus terus disempurnakan, dan peningkatan kualitas SDM di daerah juga harus menjadi perhatian.
"Pada prinsipnya, OJK terus mendukung penuh percepatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui optimalisasi peran sektor jasa keuangan dan partisipasi seluruh," paparnya.
(Baca Juga: Dana Titipan Pemerintah di Himbara Sudah Tersalurkan Rp198,8 Triliun )
Dimana kehadiran Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara sebagai wujud sinergi kolaboratif dan koordinatif dari seluruh pemangku kepentingan baik OJK, Bank Indonesia, dan Pemerintah Daerah dalam mengorkestrasi keseluruhan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bali.
Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mengawasi 54 Bank Umum, 135 BPR/S, 17 perusahaan sekuritas, satu kantor perwakilan PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), 82 Perusahaan Asuransi, dua Dana Pensiun, dua Perusahaan Penjaminan, satu Pegadaian, 53 Perusahaan Pembiayaan, dan satu Modal Ventura.
(akr)
tulis komentar anda