Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2020 Dipangkas, Menkeu: Lebih Baik dari Malaysia
Senin, 21 Desember 2020 - 20:07 WIB
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, ekonomi diprediksi minus 1,7% hingga minus 2,2% atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang diperkirakan minus 0,6% hingga minus 1,7%.
"Dalam hal ini, ini menjadi range yang Kementerian Keuangan melihat, terutama sampai minggu kedua Desember ini," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: Capek Minus Terus, Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 0% di Kuartal IV )
Lanjutnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan rata-rata negara ASEAN. Malaysia dan Singapura, misalnya, diprediksi minus enam persen, Filipina minus 9,3%. Di sisi lain, Indonesia masih di bawah Vietnam yang diproyeksikan tumbuh 1,6% .
"Memang sedikit atau lebih baik dibandingkan rata-rata (negara) ASEAN yang lain atau bahkan rata-rata emerging market. Namun kita tetap mewaspadai," bebernya.
Dia merinci, saat ini konsumsi pemerintah untuk keseluruhan tahun diperkirakan berada di kisaran minus 3,1% hingga minus 0,3%. Sedangkan di kuartal IV-2020 mengalami kontraksi.
"Sementara konsumsi pemerintah yang sudah melakukan kerja sangat ekstra keras di kuartal III untuk keseluruhan tahun, masih ada di kisaran antara minus 3,1% untuk keseluruhan tahun ada di kisaran minus 0,3% hingga 0,3 positif," tuturnya.
(Baca Juga: Masih Berat, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi -2,4% di 2020 )
Lalu, untuk investasi masih mengalami kontraksi di kisaran 4% yaitu kuartal IV minus 4,3% hingga 4,0%, sehingga keseluruhan tahun untuk investasi masyarakat atau dunia usaha ada di minus 4,5% hingga minus 4,4%.
Kata dia, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara berkembang diprediksi akan minus 3,3% di tahun ini. Sementara itu, Amerika Serikat diprediksi akan minus 4,3%, sementara Tiongkok diproyeksi akan tumbuh positif sekitar 1,9% .
"Dalam hal ini, ini menjadi range yang Kementerian Keuangan melihat, terutama sampai minggu kedua Desember ini," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/12/2020).
(Baca Juga: Capek Minus Terus, Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 0% di Kuartal IV )
Lanjutnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan rata-rata negara ASEAN. Malaysia dan Singapura, misalnya, diprediksi minus enam persen, Filipina minus 9,3%. Di sisi lain, Indonesia masih di bawah Vietnam yang diproyeksikan tumbuh 1,6% .
"Memang sedikit atau lebih baik dibandingkan rata-rata (negara) ASEAN yang lain atau bahkan rata-rata emerging market. Namun kita tetap mewaspadai," bebernya.
Dia merinci, saat ini konsumsi pemerintah untuk keseluruhan tahun diperkirakan berada di kisaran minus 3,1% hingga minus 0,3%. Sedangkan di kuartal IV-2020 mengalami kontraksi.
"Sementara konsumsi pemerintah yang sudah melakukan kerja sangat ekstra keras di kuartal III untuk keseluruhan tahun, masih ada di kisaran antara minus 3,1% untuk keseluruhan tahun ada di kisaran minus 0,3% hingga 0,3 positif," tuturnya.
(Baca Juga: Masih Berat, Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi -2,4% di 2020 )
Lalu, untuk investasi masih mengalami kontraksi di kisaran 4% yaitu kuartal IV minus 4,3% hingga 4,0%, sehingga keseluruhan tahun untuk investasi masyarakat atau dunia usaha ada di minus 4,5% hingga minus 4,4%.
Kata dia, rata-rata pertumbuhan ekonomi negara berkembang diprediksi akan minus 3,3% di tahun ini. Sementara itu, Amerika Serikat diprediksi akan minus 4,3%, sementara Tiongkok diproyeksi akan tumbuh positif sekitar 1,9% .
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda