Kementan Bongkar Penyebab Kedelai Lokal Langka
Sabtu, 02 Januari 2021 - 16:12 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, penyebab penggunaan bahan kedelai lokal dalam pembuatan tahu dan tempe sangat rendah. Pasalnya dari sisi produksi, minat petani untuk menanam kedelai semakin berkurang hal ini dikarenakan harga jual panen ditingkat petani sangat rendah.
"Sehingga petani beralih kekomoditas lain yang lebih menjanjikan," kata Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Mulyono saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
(Baca Juga: Mau Pedagang Tahu dan Tempe Berjualan Lagi, Penuhi 3 Permintaan Ini )
Sementara itu terang dia Permendag no 7 Tahun 2020 yang mengatur harga acuan pembelian kedelai lokal di tingkat petani Rp8.500/kg tidak berjalan di lapangan. "Jadi tingkat pedagang sangat kecil," jelasnya.
Di sisi lain Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat permintaan kedelai China naik 2 kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.
(Baca Juga: Harga Kedelai Terbang Tinggi, Kementan Genjot Produksi Lokal )
Berdasarkan data BPS, saat ini harga rata-rata nasional kedelai pada Desember 2020 sebesar Rp11.298/kg. Harga ini turun 0,37% dibanding November 2020 dan turun 8,54% dibandingkan Desember 2019.
"Sehingga petani beralih kekomoditas lain yang lebih menjanjikan," kata Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Mulyono saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
(Baca Juga: Mau Pedagang Tahu dan Tempe Berjualan Lagi, Penuhi 3 Permintaan Ini )
Sementara itu terang dia Permendag no 7 Tahun 2020 yang mengatur harga acuan pembelian kedelai lokal di tingkat petani Rp8.500/kg tidak berjalan di lapangan. "Jadi tingkat pedagang sangat kecil," jelasnya.
Di sisi lain Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat permintaan kedelai China naik 2 kali lipat, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.
(Baca Juga: Harga Kedelai Terbang Tinggi, Kementan Genjot Produksi Lokal )
Berdasarkan data BPS, saat ini harga rata-rata nasional kedelai pada Desember 2020 sebesar Rp11.298/kg. Harga ini turun 0,37% dibanding November 2020 dan turun 8,54% dibandingkan Desember 2019.
(akr)
tulis komentar anda