Inflasi Desember 2020 Diprediksi Meningkat Terdongkrak Pedasnya Harga Cabai
Senin, 04 Januari 2021 - 07:49 WIB
JAKARTA - Inflasi pada bulan Desember 2020 diperkirakan akan meningkat menjadi 1,66% year on year (yoy) atau 0,42% month of month (mom). Bila dibandingkan dengan inflasi bulan November sebesar 1,59% yoy atau 0,28% mom.
Ekonom Bank Permata Josua Parde mengatakan, peningkatan inflasi di bulan Desember didorong oleh peningkatan harga komoditas pangan, terutama untuk bahan bumbu masakan seperti cabai rawit (36,53% mom) dan cabai merah (22,34% mom).
"Kenaikan harga produk bumbu ini didasari oleh musim penghujan, sehingga supply dari produk tersebut terganggu," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (4/1/2021).
(Baca Juga: Jelang Rilis Inflasi, IHSG Hari Ini Diramal Bertaji )
Selain itu komoditas pangan lainnya juga mengalami kenaikan harga antara lain: beras (0,42% mom); daging sapi (0,51% mom); telur ayam (8,16% mom) dan bawang putih (1,6% mom). Inflasi ini juga diperkirakan akan didorong oleh kenaikan dari sisi permintaan secara umum, yang diindikasikan oleh inflasi inti yang diperkirakan sebesar 1,66% yoy.
"Dari sisi administered price, harga juga akan cenderung meningkat seiring dengan peningkatan perjalanan darat akibat libur panjang," katanya.
(Baca Juga: Tahun depan, Target Inflasi Sudah Kembali ke Normal )
Secara umum, inflasi tahun 2020 sebesar 1,66% yoy, dipengaruhi oleh penurunan permintaan barang secara signifikan di awal hingga pertengahan tahun akibat pandemi yang mendorong penurunan daya beli masyarakat.
"Seiring dengan proyeksi pemulihan di tahun 2021, diperkirakan inflasi akan kembali berada pada target pemerintah sebesar 2-3%," tandasnya.
Ekonom Bank Permata Josua Parde mengatakan, peningkatan inflasi di bulan Desember didorong oleh peningkatan harga komoditas pangan, terutama untuk bahan bumbu masakan seperti cabai rawit (36,53% mom) dan cabai merah (22,34% mom).
"Kenaikan harga produk bumbu ini didasari oleh musim penghujan, sehingga supply dari produk tersebut terganggu," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (4/1/2021).
(Baca Juga: Jelang Rilis Inflasi, IHSG Hari Ini Diramal Bertaji )
Selain itu komoditas pangan lainnya juga mengalami kenaikan harga antara lain: beras (0,42% mom); daging sapi (0,51% mom); telur ayam (8,16% mom) dan bawang putih (1,6% mom). Inflasi ini juga diperkirakan akan didorong oleh kenaikan dari sisi permintaan secara umum, yang diindikasikan oleh inflasi inti yang diperkirakan sebesar 1,66% yoy.
"Dari sisi administered price, harga juga akan cenderung meningkat seiring dengan peningkatan perjalanan darat akibat libur panjang," katanya.
(Baca Juga: Tahun depan, Target Inflasi Sudah Kembali ke Normal )
Secara umum, inflasi tahun 2020 sebesar 1,66% yoy, dipengaruhi oleh penurunan permintaan barang secara signifikan di awal hingga pertengahan tahun akibat pandemi yang mendorong penurunan daya beli masyarakat.
"Seiring dengan proyeksi pemulihan di tahun 2021, diperkirakan inflasi akan kembali berada pada target pemerintah sebesar 2-3%," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda