Pandemi Bikin Tiphone Ekspansi Bisnis Layanan Data
Selasa, 05 Januari 2021 - 20:40 WIB
Bisnis layanan data makin menggiurkan perusahaan telekomunikasi. Foto/Ilustrasi
JAKARTA- PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) siap menyasar bisnis potensial khususnya untuk layanan data di tengah pandemi Covid-19. Perseroan akan melanjutkan operasional di sektor telekomunikasi dan menjanjikan keuntungan bagi para stakeholder.
Corporate Secretary TELE Semuel Kurniawan mengatakan, langkah perseroan tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Telkomsel. Selain itu TELE juga memiliki jaringan bisnis yang sudah mapan. Sehingga kedepannya dapat digunakan untuk mengkapitalisasi pertumbuhan digital telecommunication di Indonesia. (Baca juga: Libur Nataru Saat Pandemi, Trafik Telekomunikasi Naik di Daerah)
"Kami akan bangkit ke depan untuk meneruskan bisnis yang eksisting. Peluang bisnis telekomunikasi di tengah pandemi ini sangat potensial khususnya untuk layanan data, " kata Semuel di Jakarta, Selasa (5/1/2020).Saat ini, lanjut dia, kelangsungan usaha dan operasi TELE masih berjalan dengan stabil. Menurut Semuel, TELE akan bersifat kooperatif dan akan tetap berkomitmen untuk memenuhi semua tanggung jawab finansial perseroan kepada stakeholder khususnya para kreditur.
Sebelumnya para kreditur menyetujui usulan perdamaian yang diajukan TELE terkait dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang saat ini sedang berproses di pengadilan.
"Para kreditur telah melakukan voting dan total suara yang setuju dengan Proposal Perdamaian tersebut mencapai 100%. Para kreditur tersebut terdiri dari perbankan, pemegang obligasi, kreditur utang dagang dan kreditur lainnya," jelasnya.
TELE sebelumnya telah secara resmi mengajukan skema perdamaian dengan para kreditur terdaftar dan menawarkan proposal pembayaran kewajiban dengan para kreditur agar usaha Perseroan tetap dapat berjalan normal.
Corporate Secretary TELE Semuel Kurniawan mengatakan, langkah perseroan tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Telkomsel. Selain itu TELE juga memiliki jaringan bisnis yang sudah mapan. Sehingga kedepannya dapat digunakan untuk mengkapitalisasi pertumbuhan digital telecommunication di Indonesia. (Baca juga: Libur Nataru Saat Pandemi, Trafik Telekomunikasi Naik di Daerah)
"Kami akan bangkit ke depan untuk meneruskan bisnis yang eksisting. Peluang bisnis telekomunikasi di tengah pandemi ini sangat potensial khususnya untuk layanan data, " kata Semuel di Jakarta, Selasa (5/1/2020).Saat ini, lanjut dia, kelangsungan usaha dan operasi TELE masih berjalan dengan stabil. Menurut Semuel, TELE akan bersifat kooperatif dan akan tetap berkomitmen untuk memenuhi semua tanggung jawab finansial perseroan kepada stakeholder khususnya para kreditur.
Sebelumnya para kreditur menyetujui usulan perdamaian yang diajukan TELE terkait dengan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang saat ini sedang berproses di pengadilan.
"Para kreditur telah melakukan voting dan total suara yang setuju dengan Proposal Perdamaian tersebut mencapai 100%. Para kreditur tersebut terdiri dari perbankan, pemegang obligasi, kreditur utang dagang dan kreditur lainnya," jelasnya.
TELE sebelumnya telah secara resmi mengajukan skema perdamaian dengan para kreditur terdaftar dan menawarkan proposal pembayaran kewajiban dengan para kreditur agar usaha Perseroan tetap dapat berjalan normal.
(bai)
tulis komentar anda