Kendaraan Pribadi Menyeberang via Pelabuhan ASDP Turun 44%
Kamis, 14 Mei 2020 - 23:05 WIB
JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengatakan adanya pembatasan transportasi untuk mencegah penyebaran virus corona telah berdampak terhadap penurunan angkutan penumpang dan barang.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan biasanya menjelang Lebaran, angkutan penumpang dan barang meningkat pesat. Tapi kini kondisinya terbalik, terjadi penurunan drastis pada angkutan penumpang khususnya kendaraan pribadi yang menyeberang di pelabuhan yang dikelola ASDP.
"Di periode yang lalu tahun 2019 di 7 tempat ini hampir 400 ribu atau 395 ribu sekian. Sementara di 2020 terlihat hanya 220 ribu atau turunnya paling dalam 44%," terang Ira saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Dia melanjutkan 7 tempat pelabuhan yang sepi adalah Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung, dan Kayangan. Sementara itu untuk penumpang orang juga tidak kalah jauh turunnya.
"Penumpang di periode yang sama tahun lalu itu 7,3 juta orang, di tahun 2020 jumlahnya 4,4 juta atau 39% turunnya," ujar Ira.
Ira memaparkan total kendaraan di tahun 2019 mencapai 1.848.448. Sedangkan di tahun 2020 sebanyak 1.354.187 atau turun 39%. Dari semua itu penurunan yang paling sedikit adalah untuk logistik sebesar 8%.
"Kalau roda empat barang di tahun lalu 853 ribu, tahun ini 783, jadi turunnya 8%. Secara signifikan semua kategori turunnya dalam antara 27% hingga 44%. Logistik sangat rendah 8%," ungkap Ira.
Ira memastikan layanan logistik harus tetap diutamakan dalam kondisi seperti ini. Hal itu juga sesuai dengan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri.
"Kalau logistik tetap karena memang ada undang-undangnya," pungkasnya.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan biasanya menjelang Lebaran, angkutan penumpang dan barang meningkat pesat. Tapi kini kondisinya terbalik, terjadi penurunan drastis pada angkutan penumpang khususnya kendaraan pribadi yang menyeberang di pelabuhan yang dikelola ASDP.
"Di periode yang lalu tahun 2019 di 7 tempat ini hampir 400 ribu atau 395 ribu sekian. Sementara di 2020 terlihat hanya 220 ribu atau turunnya paling dalam 44%," terang Ira saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Dia melanjutkan 7 tempat pelabuhan yang sepi adalah Merak, Bakauheni, Ketapang, Lembar, Batam, Bitung, dan Kayangan. Sementara itu untuk penumpang orang juga tidak kalah jauh turunnya.
"Penumpang di periode yang sama tahun lalu itu 7,3 juta orang, di tahun 2020 jumlahnya 4,4 juta atau 39% turunnya," ujar Ira.
Ira memaparkan total kendaraan di tahun 2019 mencapai 1.848.448. Sedangkan di tahun 2020 sebanyak 1.354.187 atau turun 39%. Dari semua itu penurunan yang paling sedikit adalah untuk logistik sebesar 8%.
"Kalau roda empat barang di tahun lalu 853 ribu, tahun ini 783, jadi turunnya 8%. Secara signifikan semua kategori turunnya dalam antara 27% hingga 44%. Logistik sangat rendah 8%," ungkap Ira.
Ira memastikan layanan logistik harus tetap diutamakan dalam kondisi seperti ini. Hal itu juga sesuai dengan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri.
"Kalau logistik tetap karena memang ada undang-undangnya," pungkasnya.
(bon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda