Mendag Sebut Harga Kedelai Akan Terus Naik Sampai Mei
Senin, 11 Januari 2021 - 13:14 WIB
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa harga kedelai akan terus menguat sampai akhir Mei 2021. Untuk mengatasi tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menjadi penengah antara importir dan pengrajin kedelai.
"Harga kedelai ini mungkin, mungkin ya, akan terus menguat sampai akhir Mei 2021. Dan mudah-mudahan Juni membaik," katanya dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021). ( Baca juga:Ini Jurus Jokowi Tekan Impor Jutaan Ton Kedelai hingga Jagung )
Ia menjelaskan bahwa selama harga kedelai di atas Rp 8.000 per kilogram, Kementerian Perdagangan akan menjadi penengah antara pengrajin dan pasar. Hal ini dilakukan untuk menjaga harga yang wajar ketika dijual ke masyarakat.
"Selama harga kedelai di atas Rp8000 kami akan menjadi penengah antara pengrajin dan pasar untuk memberi tahu harga tempe dan tahu yang wajar," jelasnya.
Ia menyampaikan, sejatinya mekanisme tata niaga harga kacang kedelai sudah tidak lagi dipegang oleh pemerintah sejak tahun 2013. Namun, Kemendag akan memastikan bahwa harga tahu dan tempe masih di batas yang wajar.
"Saat ini ketemu harga yang wajar antara pengrajin dan pasar adalah Rp15.000," terangnya. ( Baca juga:VW Taigun, Versi Mini VW Tiguan, Menyapa Pasar India )
Ia menambahkan, kenaikan harga kacang kedelai yang terjadi saat ini dikarenakan permintaan global yang sangat tinggi. Sementara itu di saat yang bersamaan Brazil sebagai penghasil terbesar kencang kedelai juga mengimpor dari Amerika serikat.
"Fenomena yang kami sedang pelajari. Tapi dalam hal ini Kami ingin mastikan bahwa barang penting seperti ini akan cukup tersedia di Tanah Air, paling tidak sampai hari raya Lebaran" tandasnya.
"Harga kedelai ini mungkin, mungkin ya, akan terus menguat sampai akhir Mei 2021. Dan mudah-mudahan Juni membaik," katanya dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021). ( Baca juga:Ini Jurus Jokowi Tekan Impor Jutaan Ton Kedelai hingga Jagung )
Ia menjelaskan bahwa selama harga kedelai di atas Rp 8.000 per kilogram, Kementerian Perdagangan akan menjadi penengah antara pengrajin dan pasar. Hal ini dilakukan untuk menjaga harga yang wajar ketika dijual ke masyarakat.
"Selama harga kedelai di atas Rp8000 kami akan menjadi penengah antara pengrajin dan pasar untuk memberi tahu harga tempe dan tahu yang wajar," jelasnya.
Ia menyampaikan, sejatinya mekanisme tata niaga harga kacang kedelai sudah tidak lagi dipegang oleh pemerintah sejak tahun 2013. Namun, Kemendag akan memastikan bahwa harga tahu dan tempe masih di batas yang wajar.
"Saat ini ketemu harga yang wajar antara pengrajin dan pasar adalah Rp15.000," terangnya. ( Baca juga:VW Taigun, Versi Mini VW Tiguan, Menyapa Pasar India )
Ia menambahkan, kenaikan harga kacang kedelai yang terjadi saat ini dikarenakan permintaan global yang sangat tinggi. Sementara itu di saat yang bersamaan Brazil sebagai penghasil terbesar kencang kedelai juga mengimpor dari Amerika serikat.
"Fenomena yang kami sedang pelajari. Tapi dalam hal ini Kami ingin mastikan bahwa barang penting seperti ini akan cukup tersedia di Tanah Air, paling tidak sampai hari raya Lebaran" tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda