Kelaikan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jadi Sorotan, Usia Bukan Masalah Tapi Pengawasan
Senin, 11 Januari 2021 - 21:01 WIB
JAKARTA - Meskipun investigasi musibah Sriwijaya Air SJ 182 masih terus dilakukan KNKT, tapi tetap ada banyak kelemahan yang menjadi celah maskapai penerbangan di Indonesia. Salah satu yang sedang diperdebatkan adalah batas usia maksimal pesawat transportasi.
(Baca Juga: Kemenhub: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Layak Terbang )
Beberapa pihak mempertanyakan kelayakan usia pesawat di atas 20 tahun. Sementara Sriwijaya Air SJ 182 diketahui sudah digunakan selama 26 tahun.
"Usia pesawat tidak berpengaruh asalkan baik dalam perawatannya dan ada pengawasan layak terbang yang ketat. Walaupun kebijakannya sudah ada, tapi yang menjalankan itu tetap manusia," ujar Pengamat penerbangan Gatot Raharjo di Jakarta, Senin (11/1/2021).
Dia membandingkannya dengan penggunaan mobil tua yang tetap bisa layak jalan bila dirawat dengan baik. Perawatan mobil tua tidak akan bisa disamakan dengan mobil baru yang bisa diservis berkala. "Perawatan pesawat tua harus lebih intensif karena banyak penyakitnya. Lalu perawatannya juga harus mengikuti manual standar pabrik," jelasnya.
Biasanya dalam operasional, seorang pilot setelah mendaratkan pesawat akan segera melapor bila merasakan ada gangguan pada pesawat. Lalu berikutnya akan dilihat apakah ada yang perlu diperbaiki atau tidak.
Tapi setelahnya juga harus dilakukan pemeriksaan apakah ini layak terbang atau tidak. Tanggung jawab tersebut ada pada Kementerian Perhubungan. "Kalau belum selesai tidak boleh terbang. Pengawasan ini yang sering bermasalah," katanya.
Sementara itu usia pesawat tua sebenarnya memiliki masalah utama yaitu sudah tidak ekonomis dan ini juga pasti dipahami maskapai. Dan juga pesawat tua seringkali merusak landasan bandara sehingga pada dasarnya tidak bagus. Namun maskapai juga punya alasan sendiri untuk mempertahankan pesawat.
(Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Indonesia Bisa Dicap Tak Serius soal Keamanan Penerbangan )
(Baca Juga: Kemenhub: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Layak Terbang )
Beberapa pihak mempertanyakan kelayakan usia pesawat di atas 20 tahun. Sementara Sriwijaya Air SJ 182 diketahui sudah digunakan selama 26 tahun.
"Usia pesawat tidak berpengaruh asalkan baik dalam perawatannya dan ada pengawasan layak terbang yang ketat. Walaupun kebijakannya sudah ada, tapi yang menjalankan itu tetap manusia," ujar Pengamat penerbangan Gatot Raharjo di Jakarta, Senin (11/1/2021).
Dia membandingkannya dengan penggunaan mobil tua yang tetap bisa layak jalan bila dirawat dengan baik. Perawatan mobil tua tidak akan bisa disamakan dengan mobil baru yang bisa diservis berkala. "Perawatan pesawat tua harus lebih intensif karena banyak penyakitnya. Lalu perawatannya juga harus mengikuti manual standar pabrik," jelasnya.
Biasanya dalam operasional, seorang pilot setelah mendaratkan pesawat akan segera melapor bila merasakan ada gangguan pada pesawat. Lalu berikutnya akan dilihat apakah ada yang perlu diperbaiki atau tidak.
Tapi setelahnya juga harus dilakukan pemeriksaan apakah ini layak terbang atau tidak. Tanggung jawab tersebut ada pada Kementerian Perhubungan. "Kalau belum selesai tidak boleh terbang. Pengawasan ini yang sering bermasalah," katanya.
Sementara itu usia pesawat tua sebenarnya memiliki masalah utama yaitu sudah tidak ekonomis dan ini juga pasti dipahami maskapai. Dan juga pesawat tua seringkali merusak landasan bandara sehingga pada dasarnya tidak bagus. Namun maskapai juga punya alasan sendiri untuk mempertahankan pesawat.
(Baca Juga: Sriwijaya Air Jatuh, Indonesia Bisa Dicap Tak Serius soal Keamanan Penerbangan )
tulis komentar anda