Kementan Kedepankan Penyuluhan Bangun Kompetensi SDM Pertanian
Kamis, 14 Januari 2021 - 20:15 WIB
JAKARTA - Penyuluhan masih menjadi program utama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pengembangan SDM pertanian. Pada 2021, strategi penguatan di pusat dan daerah melalui Dana Dekonsentrasi (Dekon) fokus pada penyuluhan berbasis teknologi informasi dan komputasi (TIK) serta kelembagaan petani berbasis korporasi.
“Penyuluhan masih menjadi program utama dalam pengembangan SDM pertanian, karena penyuluhan merupakan dasar terciptanya SDM andal dan berkualitas. Titik berat penyuluhan berbasis TIK dan korporasi petani,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian via video conference, Kamis (14/1/2021).
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Hal itu sejalan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2021 di Jakarta, Senin (11/1). Sektor pertanian menempati posisi sentral pembangunan nasional, yang menuntut hadirnya SDM pertanian maju, mandiri dan modern.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
“Pembangunan pertanian harus mendapat perhatian serius dari semua pihak, agar Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri,” kata Jokowi yang dikutip Dedi Nursyamsi.
Hal itu kembali ditekankan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang kesemuanya ditopang kapasitas SDM pertanian.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
“Pertanian maju, mandiri dan modern menuntut proses pembelajaran tiada henti yakni learning process melalui sekolah lapang dan pelatihan serta unlearning process melalui percontohan,” kata Mentan Syahrul saat hadiri Rakernas Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Bogor, Selasa malam (12/1).
“Penyuluhan masih menjadi program utama dalam pengembangan SDM pertanian, karena penyuluhan merupakan dasar terciptanya SDM andal dan berkualitas. Titik berat penyuluhan berbasis TIK dan korporasi petani,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi pada Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian via video conference, Kamis (14/1/2021).
(Baca juga:Penyuluh Pertanian harus Aktif Input dan Update Data Petani)
Hal itu sejalan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian 2021 di Jakarta, Senin (11/1). Sektor pertanian menempati posisi sentral pembangunan nasional, yang menuntut hadirnya SDM pertanian maju, mandiri dan modern.
(Baca juga:Mentan Ajak Penyuluh Pertanian Paham Agroklimat Antisipasi La Nina)
“Pembangunan pertanian harus mendapat perhatian serius dari semua pihak, agar Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri,” kata Jokowi yang dikutip Dedi Nursyamsi.
Hal itu kembali ditekankan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus didorong menjadi subsektor ekonomi yang maju, mandiri dan modern yang kesemuanya ditopang kapasitas SDM pertanian.
(Baca juga:Jakarta Selatan dan Purwakarta Kekurangan Penyuluh Pertanian)
“Pertanian maju, mandiri dan modern menuntut proses pembelajaran tiada henti yakni learning process melalui sekolah lapang dan pelatihan serta unlearning process melalui percontohan,” kata Mentan Syahrul saat hadiri Rakernas Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Bogor, Selasa malam (12/1).
tulis komentar anda