Bank Syariah Indonesia Masih Belum Dapat Restu OJK, Hery Gunardi: Mohon Doa Semua

Selasa, 19 Januari 2021 - 16:03 WIB
Ketua Project Management Office (PMO) Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi menyebutkan, saat ini Bank Syariah Indonesia (BSI) masih menunggu izin merger dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bakal terbit dalam minggu ini. Foto/Dok
JAKARTA - Proses legal merger (penggabungan) tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT BNI Syariah, dan PT BRIsyariah Tbk. bakal segera terbit. Ketua Project Management Office (PMO) Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi menyebutkan, saat ini Bank Syariah Indonesia (BSI) masih menunggu izin merger dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bakal terbit dalam minggu ini.

"Saya rasa proyek ini dimulai dari bulan Maret tahun lalu, berproses dari bulan ke bulan sampai akhirnya di titik hari ini. Nah saat ini tentu makin dekat menjelang tanggal 1 Februari. Tinggal legal merger 1 Febuari 2021. Tinggal hitungan hari," kata Hery di Jakarta, Selasa (19/1/2021).




Lanjutnya, perseroan masih menunggu pengesahan nama dan logo baru dari Kementerian Hukum dan HAM. Adapun proses lainnya sudah berjalan dengan baik hingga legal merger terlaksana. Dia berharap jadwal legal merger ini tidak meleset dari target yang ditetapkan.



"Kemudian pengesahan nama baru Bank Syariah Indonesia ke kementerian hukum dan HAM. Lalu termasuk pengunaan logo Bank Syariah Indonesia dan proses lainnya, kami rasa itu berjalan dengan baik dan mohon doa semua semoga tanggal 1 bisa lakukan legal merger dan bisa declare telah lahir Bank Syariah Indonesia yang besar di Indonesia," jelasnya.

Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Nawal Nely mengutarakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk Melalui merger, diharapkan skala cakupan dan layanan perbankan syariah bisa semakin menjangkau masyarakat.

Apalagi, nantinya Bank Syariah Indonesia akan beroperasi dengan mengandalkan keberadaan 1.200 cabang dan 20 ribu lebih pekerja yang tersebar di seluruh Tanah Air.

“Diharapkan dalam peta perbankan di Indonesia BSI akan menduduki ranking 7 atau 8 berdasarkan skala asetnya. Secara global, Bank Syariah Indonesia akan menjadi satu dari top 10 global bank yang islamic," ungkapnya.



"Kemudian efisiensi biaya terhadap pendapatan secara kolektif, normally akan membaik jika skala aset perbankan syariah ini disatukan. Harapannya adanya konsolidasi, rasio biaya terhadap pendapatan ini bisa menurun ke 45 persen hingga 50 persen,” ujar Nawal Nely.

Kementerian BUMN berharap proses konsolidasi Bank Syariah Indonesia sepanjang 2021 berjalan lancar. “It’s a journey and it’s important. Di masa sekarang memang seharusnya konsolidasi dilakukan untuk memperkuat posisi masing-masing player di perbankan, agar bisa menjaga relevansi product offering ke nasabah maupun menjaga governance dari implementasi ekspansi BSI,” tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More