Harga Minyak Naik Dipicu Turunnya Stok Minyak AS dan Kasus Covid China

Rabu, 27 Januari 2021 - 10:07 WIB
Harga minyak dunia kembali naik seiring turunnya stok minyak AS dan kasus baru Covid-19 di China. Foto/Ilustrasi
MELBOURNE - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini kembali naik setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS turun secara tak terduga minggu lalu. Selain itu, China sebagai pengguna minyak terbesar kedua di dunia, melaporkan kenaikan harian terendah dalam kasus Covid-19, memperkuat harapan akan naiknya permintaan.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS tercatat naik USD10 sen, atau 0,2% menjadi USD52,71 per barel membalikkan sebagian dari penurunan hari Selasa (26/1) lalu. Sementara minyak mentah berjangka Brent naik USD11 sen, atau 0,2% menjadi USD56,02 per barel.





American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, turun 5,3 juta barel dalam sepekan hingga 22 Januari dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk peningkatan 430.000 barel. Namun, data menunjukkan stok bensin naik 3,1 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan.

"Penarikan minyak mentah telah menawarkan beberapa dukungan ke pasar di awal perdagangan pagi ini dengan pasar mengharapkan peningkatan," ungkap ekonom ING dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters, Rabu (27/1/2021). "Di sisi produk, angkanya kurang konstruktif."

Data API menunjukkan persediaan bahan bakar distilat, yang mencakup solar dan minyak pemanas, naik 1,4 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi penarikan 361.000 barel dan operasi kilang turun 76.000 barel per hari.

"Sulit bagi pedagang minyak untuk membuat pergeseran jangka pendek yang pasti ke tingkat harga berikutnya yang lebih tinggi mengingat prospek permintaan jangka pendek yang sangat tidak pasti," kata Ahli Strategi Pasar Global Axi Stephen Innes dalam sebuah catatan.



Namun, harga didukung oleh meredanya kekhawatiran tentang penurunan tajam perjalanan selama Tahun Baru Imlek di China, importir minyak terbesar di dunia, karena jumlah kasus Covid-19 tampaknya menurun. Data resmi menunjukkan 75 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi pada hari Rabu, kenaikan harian terendah sejak 11 Januari.

Pejabat Pemerintah China pun telah mendesak orang-orang untuk tidak bepergian selama liburan Tahun Baru Imlek, yang biasanya ratusan juta orang melakukan perjalanan. Larangan itu untuk membantu mengatasi gelombang baru infeksi virus Corona.

"Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa wabah di China akan menyebabkan permintaan minyak mentah tertekan," kata Riset ANZ dalam sebuah catatan, mengutip Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa jumlah perjalanan penumpang yang dilakukan akan turun 40% dari 2019.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More