8 BPR Kena Likuidasi Sepanjang 2020, Terbanyak Wilayah Kang Emil
Jum'at, 29 Januari 2021 - 11:31 WIB
BANDUNG - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat sebanyak 8 bank perkreditan rakyat (BPR) sudah dilikuidasi pada tahun 2020. Direktur Ekskutif Klaim dan Resolusi Bank LPS, Suwandi mengatakan, BPR yang kena likuidasi terbanyak masih di daerah Jawa Barat (Jabar).
"Total ditutup 110 dari 2005 sampai tahun 2020. Kalau untuk tahun 2020 itu ada 8 BPR yang ditutup paling banyak Jawa Barat," kata Suwandi di Bandung, Jumat (29/1/2021).
Kata dia, Jawa Barat wilayah yang paling banyak dilikuidasi karena tingkat populasi masyarakat yang banyak. Namun dia memastikan, likuidasi ini buka terkait pandemi Covid-19. "Karena populasinya banyak, tapi likuidasinya ini bukan karena pandemi Covid-19," bebernya.
Dia memastikan, pertumbahan BPR masih aman. Hal ini terlihat dengan dana pihak ketiga (DPK) yang masih tinggi. Serta LPS akan menjamin uang nasabah yang dilikudiasi, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menabung di BPR.
"LPS memberikan kepercayaan nasabah industri perbankan termasuk BPR dan nasabah itu enggak takut lagi. Apalagi BPR masih kuat dan aset dana pihak ketiga masih tinggi," bebernya.
Menurutnya, tekanan pada perbankan selama masa pandemi ini masih dapat dikendalikan dengan baik sehingga tidak membahayakan sistem perbankan. "Karena pertumbuhan industri BPR masih sangat bagus dan diminati masyarakat," tandasnya.
"Total ditutup 110 dari 2005 sampai tahun 2020. Kalau untuk tahun 2020 itu ada 8 BPR yang ditutup paling banyak Jawa Barat," kata Suwandi di Bandung, Jumat (29/1/2021).
Kata dia, Jawa Barat wilayah yang paling banyak dilikuidasi karena tingkat populasi masyarakat yang banyak. Namun dia memastikan, likuidasi ini buka terkait pandemi Covid-19. "Karena populasinya banyak, tapi likuidasinya ini bukan karena pandemi Covid-19," bebernya.
Dia memastikan, pertumbahan BPR masih aman. Hal ini terlihat dengan dana pihak ketiga (DPK) yang masih tinggi. Serta LPS akan menjamin uang nasabah yang dilikudiasi, sehingga masyarakat tidak perlu takut untuk menabung di BPR.
"LPS memberikan kepercayaan nasabah industri perbankan termasuk BPR dan nasabah itu enggak takut lagi. Apalagi BPR masih kuat dan aset dana pihak ketiga masih tinggi," bebernya.
Menurutnya, tekanan pada perbankan selama masa pandemi ini masih dapat dikendalikan dengan baik sehingga tidak membahayakan sistem perbankan. "Karena pertumbuhan industri BPR masih sangat bagus dan diminati masyarakat," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda