Sambut 2021, BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan Transformasi

Jum'at, 29 Januari 2021 - 19:05 WIB
Sebagian besar debitur yang mendapatkan fasilitas restrukturisasi pinjaman berasal dari sektor manufaktur 27,0% atau sekitar Rp 27,6 triliun; sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 15,4% atau sekitar Rp 15,8 triliun; dan sektor pertanian sebesar 12,6% atau sekitar Rp 12,9 triliun. Ketiga sektor ini terdampak paling parah oleh pandemi dan merupakan 55% dari total pinjaman yang direstrukturisasi karena Covid-19.



Untuk skema restrukturisasi, perseroan menggunakan beberapa skenario yang meliputi penjadwalan ulang pokok, penundaan pembayaran bunga, serta penurunan suku bunga. Pelaku usaha membutuhkan waktu untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19. Tanpa restrukturisasi kredit, pengusaha tentunya akan berat menyangga permodalannya. BNI berharap debitur yang telah memanfaatkan restrukturisasi ini untuk tetap survive.

Selain mendukung program Restrukturisasi Kredit untuk menekan dampak Covid – 19, BNI juga bersama – sama dengan bank – bank HIMBARA serta beberapa Bank Pembangunan Daerah (BPD) berperan aktif dalam program PEN pada tahun 2020 lalu. Akumulasi Penempatan Dana Pemerintah dalam rangka PEN pada 2 tahap di BNI sebesar Rp 7,5 triliun.

Dari target penyaluran kredit dalam rangka PEN, BNI telah merealisasikan penyaluran kredit sebanyak Rp 28 triliun atau setara 3,7 kali dana PEN, di atas target Rp 22,5 triliun. Fokus BNI menyalurkan kredit ke segmen UMKM Rp 24,26 triliun atau 86,64% total penyaluran kredit dalam rangka program PEN.

Bertransformasi

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More