Meski Terlambat, Luhut Sebut LPI Kita Punya Keunikan
Kamis, 04 Februari 2021 - 08:45 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Pemerintah Indonesia terlambat memiliki Lembaga Pengelola Investasi (LPI) .
Menurutnya, negara-negara lain di dunia telah membuat lembaga ini sejak puluhan tahun lalu. Sedangkan Indonesia baru membentuknya tahun lalu dan baru akan berjalan efektif tahun ini. ( Baca juga:Jokowi Kerek Target Investasi 2021 Jadi Rp900 Triliun, Menko Luhut: Itu Tidak Sulit )
"Jadi kita terlambat membuat institusi ini, negara lain sudah ada puluhan tahun lalu. Kita baru bikin tahun lalu dan baru aktif bulan Februari atau Maret ini," ujar dia dalam Dialog Special: Tantangan dan Optimisme Investasi 2021 IDX Channel, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Dia menjelaskan peran LPI nantinya akan signifikan. Apalagi lembaga sovereign wealth fund di Indonesia ini terbilang unik. "SWF kita ini agak unik, ada master fund dan a pick fund-nya," ungkap dia.
Kemudian, kata dia, LPI ini akan diisi dengan aset-aset dari BUMN sehingga akan lebih efisien dan memiliki valuasi yang tinggi seperti backdoor listing. Maka itu, pemerintah saat ini tengah menyusun strategi agar valuasinya bisa lebih tinggi. Misalnya GDP mencapai Rp1 triliun, angka ini bisa lebih tinggi lagi jika dilakukan lebih efisien dan transparan. ( Baca juga:Mentalitas Pemain Liverpool yang Perlahan Mulai Runtuh )
"Strategi ini pun telah dimulai dengan dasar hukum UU Cipta Kerja. Tapi masih banyak hal yang perlu disempurnakan. Dan capaian ini harus diapresiasi bukan dengan optimisme saja," tandas dia.
Menurutnya, negara-negara lain di dunia telah membuat lembaga ini sejak puluhan tahun lalu. Sedangkan Indonesia baru membentuknya tahun lalu dan baru akan berjalan efektif tahun ini. ( Baca juga:Jokowi Kerek Target Investasi 2021 Jadi Rp900 Triliun, Menko Luhut: Itu Tidak Sulit )
"Jadi kita terlambat membuat institusi ini, negara lain sudah ada puluhan tahun lalu. Kita baru bikin tahun lalu dan baru aktif bulan Februari atau Maret ini," ujar dia dalam Dialog Special: Tantangan dan Optimisme Investasi 2021 IDX Channel, Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Dia menjelaskan peran LPI nantinya akan signifikan. Apalagi lembaga sovereign wealth fund di Indonesia ini terbilang unik. "SWF kita ini agak unik, ada master fund dan a pick fund-nya," ungkap dia.
Kemudian, kata dia, LPI ini akan diisi dengan aset-aset dari BUMN sehingga akan lebih efisien dan memiliki valuasi yang tinggi seperti backdoor listing. Maka itu, pemerintah saat ini tengah menyusun strategi agar valuasinya bisa lebih tinggi. Misalnya GDP mencapai Rp1 triliun, angka ini bisa lebih tinggi lagi jika dilakukan lebih efisien dan transparan. ( Baca juga:Mentalitas Pemain Liverpool yang Perlahan Mulai Runtuh )
"Strategi ini pun telah dimulai dengan dasar hukum UU Cipta Kerja. Tapi masih banyak hal yang perlu disempurnakan. Dan capaian ini harus diapresiasi bukan dengan optimisme saja," tandas dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda