Holding Ultra Mikro Diyakini Positif untuk Kemajuan UMKM
Jum'at, 05 Februari 2021 - 15:18 WIB
"Kehadiran holding BUMN dapat memiliki potensi untuk berkontribusi positif dalam memajukan UMKM. Namun, kontribusi positif tersebut sangat tergantung dari rencana strategis yang disusun, dan berbagai program yang diturunkan dari rencana strategis tersebut, serta tingkat efektivitas dari implementasi berbagai program tersebut," ujarnya.
Ada tiga BUMN yang disebut akan terlibat dalam pembentukan holding ultra mikro, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero). Pembentukan holding dengan melibatkan tiga BUMN ini diyakini membuat efisiensi tercipta dalam hal pemberdayaan UMi dan UMKM.
Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyampaikan upaya pemerintah mengintegrasikan semua badan usaha agar proses pemulihan ekonomi berjalan cepat. Salah satunya, rencana holding yang akan dibentuk adalah holding ultra mikro.
"Transformasi sektor keuangan melalui Holding Ultra Mikro ini akan memperkuat ketahanan ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih berkualitas, mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kualitas nasabah UMKM dalam rangka keuangan inklusif," kata Erick di sebuah diskusi virtual akhir Januari lalu.
Ada tiga BUMN yang disebut akan terlibat dalam pembentukan holding ultra mikro, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dan PT Pegadaian (Persero). Pembentukan holding dengan melibatkan tiga BUMN ini diyakini membuat efisiensi tercipta dalam hal pemberdayaan UMi dan UMKM.
Menteri BUMN Erick Thohir sempat menyampaikan upaya pemerintah mengintegrasikan semua badan usaha agar proses pemulihan ekonomi berjalan cepat. Salah satunya, rencana holding yang akan dibentuk adalah holding ultra mikro.
"Transformasi sektor keuangan melalui Holding Ultra Mikro ini akan memperkuat ketahanan ekonomi, menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih berkualitas, mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kualitas nasabah UMKM dalam rangka keuangan inklusif," kata Erick di sebuah diskusi virtual akhir Januari lalu.
(fai)
tulis komentar anda