Kabupaten Poso Dukung Percepatan Tanam Melalui Sekolah Lapang
Sabtu, 16 Mei 2020 - 23:27 WIB
Kabupaten Poso sendiri sudah masuk dalam kategori Redzone (Zona Merah). Untuk itu, Dinas Pertanian menginstruksikan agar dalam pelaksanaan kegiatan IPDMIP harus mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di daerah Irigasi Pongge'e, Sekolah Lapang tetap dilaksanakan dengan menerapkan sistem Social Distancing pada saat berlangsungnya semua kegiatan.
Diantaranya mengatur jarak antarpetani, menggunakan masker dan mencuci tangan baik sebelum maupun sesudah kegiatan. Selain itu, dalam berinteraksi antara Penyuluh dan petani, cukup dengan memaksimalkan media komunikasi yang ada berupa handphone, WhatsApp, Video Call maupun SMS sehingga penyuluh tetap bisa mendampingi para petani saat melaksanakan Sekolah Lapang.
Petani juga mengharapkan agar kegiatan Sekolah Lapang tetap berjalan pada MT 2. Terlebih lagi, jadwal tanam sudah dekat sesuai arahan Menteri Pertanian untuk percepatan tanam sehingga ketersediaan stok pangan tetap terjamin.
Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, meminta petani untuk terus berkarya dalam kondisi apapun. Baca: Ada Corona, Pemerintah Harus Perhatikan Petani Sebagai Ujung Tombak Pangan
"Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian tidak boleh berhenti. Harus maju terus karena pangan harus selalu tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam dan tidak boleh ada yang menganggur selama 1 bulan," katanya.
Hal ini dipertegas oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Dikatakannya, 267 juta masyarakat Indonesia membutuhkan bahan pangan.
"Jadi pertanian harus terus berjalan dan ini menunjukkan bahwa pertanian itu sangat dibutuhkan dalam situasi apapun,” katanya.
Diantaranya mengatur jarak antarpetani, menggunakan masker dan mencuci tangan baik sebelum maupun sesudah kegiatan. Selain itu, dalam berinteraksi antara Penyuluh dan petani, cukup dengan memaksimalkan media komunikasi yang ada berupa handphone, WhatsApp, Video Call maupun SMS sehingga penyuluh tetap bisa mendampingi para petani saat melaksanakan Sekolah Lapang.
Petani juga mengharapkan agar kegiatan Sekolah Lapang tetap berjalan pada MT 2. Terlebih lagi, jadwal tanam sudah dekat sesuai arahan Menteri Pertanian untuk percepatan tanam sehingga ketersediaan stok pangan tetap terjamin.
Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, meminta petani untuk terus berkarya dalam kondisi apapun. Baca: Ada Corona, Pemerintah Harus Perhatikan Petani Sebagai Ujung Tombak Pangan
"Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian tidak boleh berhenti. Harus maju terus karena pangan harus selalu tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam dan tidak boleh ada yang menganggur selama 1 bulan," katanya.
Hal ini dipertegas oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Dikatakannya, 267 juta masyarakat Indonesia membutuhkan bahan pangan.
"Jadi pertanian harus terus berjalan dan ini menunjukkan bahwa pertanian itu sangat dibutuhkan dalam situasi apapun,” katanya.
(bon)
tulis komentar anda