Menko Airlangga Sebut Investor Asing Siap Guyur Rp133 Triliun ke LPI
Senin, 08 Februari 2021 - 14:54 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, akan ada dana investasi sekitar USD9,5 miliar atau setara Rp133 triliun (kurs Rp 14.000) yang mengalir ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Menurut Airlanggga, investor dunia siap menanamkan dananya di sovereign wealth fund (SWF) yang dibentuk Indonesia. ( Baca juga:Airlangga: Target Penyaluran B30 di 2021 Sebesar 9,2 juta Kiloliter )
"Pemerintah juga menawarkan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal kepada investor untuk menginvestasikan dananya dalam penyelenggaraan kegiatan prioritas. Investor global telah mengirimkan letter of interest dan komitmen dengan sebesar USD9,5 miliar," ujar Airlangga dalam video virtual, Senin (8/2/2021).
Lanjutnya, dalam UU Cipta Kerja pemerintah juga memberikan fasilitas perlindungan, pemberdayaan, insentif, dan pemberian pembiayaan usah mikro. Hal ini dilakukan dalam menggairahkan investasi.
"Sebagaimana kita ketahui UMKM berperan besar dalam perekonomian Indonesia dan Indonesia memiliki iklim usaha yang lebih kondusif bagi UMKM," imbuhnya. ( Baca juga:AstraZeneca Keok, Jenis Covid-19 di Afsel Lebih Kuat dari Mutasi di Inggris )
Selanjutnya pemerintah akan menyiapkan peraturan di tingkat kementerian dan lembaga untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi publik, menyiapkan sistem pendukung, dan infrastruktur dalam mendatangkan investasi.
"Semua ini untuk meningkatkan investasi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia," tandasnya.
"Pemerintah juga menawarkan berbagai insentif fiskal dan non-fiskal kepada investor untuk menginvestasikan dananya dalam penyelenggaraan kegiatan prioritas. Investor global telah mengirimkan letter of interest dan komitmen dengan sebesar USD9,5 miliar," ujar Airlangga dalam video virtual, Senin (8/2/2021).
Lanjutnya, dalam UU Cipta Kerja pemerintah juga memberikan fasilitas perlindungan, pemberdayaan, insentif, dan pemberian pembiayaan usah mikro. Hal ini dilakukan dalam menggairahkan investasi.
"Sebagaimana kita ketahui UMKM berperan besar dalam perekonomian Indonesia dan Indonesia memiliki iklim usaha yang lebih kondusif bagi UMKM," imbuhnya. ( Baca juga:AstraZeneca Keok, Jenis Covid-19 di Afsel Lebih Kuat dari Mutasi di Inggris )
Selanjutnya pemerintah akan menyiapkan peraturan di tingkat kementerian dan lembaga untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi publik, menyiapkan sistem pendukung, dan infrastruktur dalam mendatangkan investasi.
"Semua ini untuk meningkatkan investasi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda