Erick Thohir Ajak Lutfi, Teten hingga Bahlil Masuk Tim Bank Syariah Indonesia
Jum'at, 12 Februari 2021 - 18:37 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan ada tiga Menteri di Kabinet Indonesia maju yang masuk dalam tim kerja PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) . Tim tersebut akan bekerja berdasarkan lini produksi atau penempatan area-area kerja yang sudah ditetapkan.
Ketiga Menteri yang digandeng Kementerian BUMN adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia .
Erick menyebut, kerja sama dari tiga kementerian dan satu lembaga negara itu terkait dengan area operasi BSI. Dimana, industri halal di Indonesia dan di luar negeri menjadi salah satu fokus bisnis BSI. Hal tersebut berkaitan dengan rana atau cakupan kerja dari Mendag, UKM, dan BKPM.
"Karena itu saya tidak segan-segan mengajak tiga orang menteri menjadi tim saya, ada menteri UKM Pak Teten, Menteri Perdagangan, dan Kepala BKPM," ujar Menteri Erick Thohir Jumat (12/2/2021).
Untuk Kementerian Koperasi dan UKM, akan melaksanakan tugas di area industri halal di kalangan masyarakat menengah, khususnya para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kemendag akan menggedor bisnis halal di luar negeri. Sementara BKPM bertugas pada wilayah investasi.
"Yang jelas keberpihakannya pada UMKM, lalu menteri perdagangan, dimana, kita juga ingin menggedor, kita ingin jadi market tetap setelah kita kuasai market kita, kita juga pergi ke luar negeri. Dan terakhir adalah kepala BKPM yang jelas merupakan kepala investasi," ungkapnya.
Selain dibantu tiga orang Menteri, Mantan Bos Inter Milan juga menyusun 23 komite di BSI. Meski begitu, Erick enggan menguraikan tugas dan komposisi dari komite tersebut. "Ini lah yang kita lakukan bersama-sama dan nanti komitenya ada 23, kita mau semua sektor lapangan," kata dia.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut, potensi industri halal di Indonesia sangat potensial. Bahkan nilainya mencapai Rp6.545 triliun. Namun, potensi itu berbanding terbalik dengan aset industri halal bank syariah yang hanya menyentuh angka Rp591 triliun per November 2020.
Untuk mengejar target, diperlukan sinergi antara BSI dengan pemerintah. Hal itu sekaligus mendorong industri syariah untuk bisa berkembang dan berkontribusi terhadap ekonomi nasional.
Lihat Juga: 7 Fakta Menarik Delisa, Korban Tsunami Aceh 2004 yang Sukses Berkarier di Bank Syariah Indonesia
Ketiga Menteri yang digandeng Kementerian BUMN adalah Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia .
Erick menyebut, kerja sama dari tiga kementerian dan satu lembaga negara itu terkait dengan area operasi BSI. Dimana, industri halal di Indonesia dan di luar negeri menjadi salah satu fokus bisnis BSI. Hal tersebut berkaitan dengan rana atau cakupan kerja dari Mendag, UKM, dan BKPM.
"Karena itu saya tidak segan-segan mengajak tiga orang menteri menjadi tim saya, ada menteri UKM Pak Teten, Menteri Perdagangan, dan Kepala BKPM," ujar Menteri Erick Thohir Jumat (12/2/2021).
Untuk Kementerian Koperasi dan UKM, akan melaksanakan tugas di area industri halal di kalangan masyarakat menengah, khususnya para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kemendag akan menggedor bisnis halal di luar negeri. Sementara BKPM bertugas pada wilayah investasi.
"Yang jelas keberpihakannya pada UMKM, lalu menteri perdagangan, dimana, kita juga ingin menggedor, kita ingin jadi market tetap setelah kita kuasai market kita, kita juga pergi ke luar negeri. Dan terakhir adalah kepala BKPM yang jelas merupakan kepala investasi," ungkapnya.
Baca Juga
Selain dibantu tiga orang Menteri, Mantan Bos Inter Milan juga menyusun 23 komite di BSI. Meski begitu, Erick enggan menguraikan tugas dan komposisi dari komite tersebut. "Ini lah yang kita lakukan bersama-sama dan nanti komitenya ada 23, kita mau semua sektor lapangan," kata dia.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebut, potensi industri halal di Indonesia sangat potensial. Bahkan nilainya mencapai Rp6.545 triliun. Namun, potensi itu berbanding terbalik dengan aset industri halal bank syariah yang hanya menyentuh angka Rp591 triliun per November 2020.
Untuk mengejar target, diperlukan sinergi antara BSI dengan pemerintah. Hal itu sekaligus mendorong industri syariah untuk bisa berkembang dan berkontribusi terhadap ekonomi nasional.
Lihat Juga: 7 Fakta Menarik Delisa, Korban Tsunami Aceh 2004 yang Sukses Berkarier di Bank Syariah Indonesia
(akr)
tulis komentar anda