Kepada Dirut BSI, Erick Thohir: Saya Tak Mau Bank Ini Bermasalah Ketika Pemerintahan Berganti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belum lama ini Hery Gunardi ditetapkan sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI oleh pemegan saham mayoritas. BSI sendiri baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada 1 Februari 2021 usai dilakukan merger tiga bank syariah BUMN.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun membeberkan kualifikasi Hery, pada akhirnya menjadi pertimbangan pemilik saham, untuk menetapkan dirinya sebagai Dirut BSI.
Sebelum Erick memercayakan lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Project Management Office (PMO) merger bank syariah memimpin BSI itu, ada sejumlah tantangan yang diberikan. Salah satunya adalah pertanyaan perihal perbedaan model bisnis antara Bank Mandiri dan BSI. Pertanyaan itu menjadi pengukur penting cara roda perusahaan akan dijalankan direksinya. ( Baca juga:KEK MNC Lido City Akan Dukung Target Kunjungan Wisatawan dan Ekonomi Pemerintah )
Mantan bos Inter Milan itu menegaskan, calon direksi BSI bukan hanya mampu membawa posisi perusahaan untuk menduduki posisi sentral sebagai bank syariah dengan jumlah aset yang mumpuni. Namun poin pentingnya juga adalah model bisnis perusahaan mampu bertahan hingga jangka waktu yang lama.
"Saya ingat sekali ketika kita pertama rapat, kebetulan waktu itu Pak Hery Gunardi PMO-nya, orang yang kita percayakan menjadi dirut, sejak awal kita challenge. Kalau hanya menggabungkan bank syariah ini terus masuk nomor 7, itu biasa saja. Tetapi saya ingat sekali, ketika saya challenge apa bedanya BSI dan Bank Mandiri? Apa bisnis modelnya? Dan sistem modelnya ini harus bertahan, tidak bisa," katanya Jumat (11/2/2021). ( Baca juga:Razia Ganjil Genap di Kota Bogor, Puluhan Pengendara Didenda Rp50.000 )
Penunjukan Hery juga bukan sekadar komitmen antara direksi dan pemerintah. Namun satu gagasan baru ihwal strategi dan model bisnis yang mampu membawa perusahaan ke arah yang menjanjikan. Bahkan, hingga nanti struktur pemerintahan Indonesia diganti, posisi BSI masih tetap bertahan.
"Itulah yang saya bilang dari sejak awal, kita harus punya strategi dan bisnis model yang jelas, nanti Pak Hery bisa jelaskan. Mohon maaf, hari ini Pak Hery komit, saya komit, Bapak Presiden komit. Kemudian ganti pemerintah, turun lagi dari rangking 7 jadi rangking 20. Bermasalah lagi bank syariahnya, ini yang kita tidak mau," tandas Herry.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun membeberkan kualifikasi Hery, pada akhirnya menjadi pertimbangan pemilik saham, untuk menetapkan dirinya sebagai Dirut BSI.
Sebelum Erick memercayakan lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Project Management Office (PMO) merger bank syariah memimpin BSI itu, ada sejumlah tantangan yang diberikan. Salah satunya adalah pertanyaan perihal perbedaan model bisnis antara Bank Mandiri dan BSI. Pertanyaan itu menjadi pengukur penting cara roda perusahaan akan dijalankan direksinya. ( Baca juga:KEK MNC Lido City Akan Dukung Target Kunjungan Wisatawan dan Ekonomi Pemerintah )
Mantan bos Inter Milan itu menegaskan, calon direksi BSI bukan hanya mampu membawa posisi perusahaan untuk menduduki posisi sentral sebagai bank syariah dengan jumlah aset yang mumpuni. Namun poin pentingnya juga adalah model bisnis perusahaan mampu bertahan hingga jangka waktu yang lama.
"Saya ingat sekali ketika kita pertama rapat, kebetulan waktu itu Pak Hery Gunardi PMO-nya, orang yang kita percayakan menjadi dirut, sejak awal kita challenge. Kalau hanya menggabungkan bank syariah ini terus masuk nomor 7, itu biasa saja. Tetapi saya ingat sekali, ketika saya challenge apa bedanya BSI dan Bank Mandiri? Apa bisnis modelnya? Dan sistem modelnya ini harus bertahan, tidak bisa," katanya Jumat (11/2/2021). ( Baca juga:Razia Ganjil Genap di Kota Bogor, Puluhan Pengendara Didenda Rp50.000 )
Penunjukan Hery juga bukan sekadar komitmen antara direksi dan pemerintah. Namun satu gagasan baru ihwal strategi dan model bisnis yang mampu membawa perusahaan ke arah yang menjanjikan. Bahkan, hingga nanti struktur pemerintahan Indonesia diganti, posisi BSI masih tetap bertahan.
"Itulah yang saya bilang dari sejak awal, kita harus punya strategi dan bisnis model yang jelas, nanti Pak Hery bisa jelaskan. Mohon maaf, hari ini Pak Hery komit, saya komit, Bapak Presiden komit. Kemudian ganti pemerintah, turun lagi dari rangking 7 jadi rangking 20. Bermasalah lagi bank syariahnya, ini yang kita tidak mau," tandas Herry.
(uka)