RI Akan Terima Tambahan Bahan Baku Vaksin Sinovac, Total Capai 140 Juta
Selasa, 16 Februari 2021 - 16:34 WIB
JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) mencatat dalam waktu dekat Indonesia akan menerima tambahan bulk atau bahan baku vaksin Covid-19. Kedatangan bahan baku tersebut akan memenuhi jumlah pesanan sebanyak 140 juta bulk.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, supply tersebut untuk mempercepat proses vaksinasi nasional. "Dari bahan baku yang sudah kita lakukan agreement kerja sama dengan Sinovac, itu kurang lebih dari 140 juta dosis bahan baku yang akan segera masuk sesuai dengan timeline ke Indonesia," ujar Honesti Selasa (16/2/2021).
(
)
Sebelumnya pada 2 Februari 2021 lalu Indonesia kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac dan 1 juta dosis tambahan atau overfill. Bahan baku sudah diproduksi PT Bio Farma.
Per 16 Februari perseroan sudah menyiapkan 15 juta dosis vaksin. Dan rencananya, pada bulan ini akan didistribusikan 7,5 juta dosis untuk keperluan program vaksinasi tahap dua.
( )
"Dan sampai hari ini kita sudah produksi 15 juta bacth. Artinya 15 juta dosis sudah diproduksi dan secara bertahap ini akan dilakukan Lot Release oleh BPOM," kata dia.
Distribusi 7,5 juta vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi, dalam prosesnya, manajemen perseroan menggunakan barcode dua dimensi (D2) untuk mencegah adanya pemalsuan vaksin Covid-19. Langkah itu sekaligus menunjukan identitas masing-masing vial yang berfungsi untuk melakukan tracing.
Vaksin yang sudah produksi diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor EUA 2102907543A1. Vaksin ini mempunyai bentuk sediaan vial 5 ml berisi 10 dosis vaksin per vial, yang merupakan vaksin dari virus yang diinaktivasi. Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial stabil dan disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.
BPOM sendiri sudah melakukan pengujian untuk kelulusan, Lot Release, lalu dilakukan uji mutu. sampai dengan 15 Februari 2021, BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 5 batch masing-masing kurang lebih 1 juta dosis. "Dengan diberikan kelulusan produk ini, maka vaksin tersebut telah siap digunakan dalam program vaksinasi," katanya.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, supply tersebut untuk mempercepat proses vaksinasi nasional. "Dari bahan baku yang sudah kita lakukan agreement kerja sama dengan Sinovac, itu kurang lebih dari 140 juta dosis bahan baku yang akan segera masuk sesuai dengan timeline ke Indonesia," ujar Honesti Selasa (16/2/2021).
(
Baca Juga
Sebelumnya pada 2 Februari 2021 lalu Indonesia kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac dan 1 juta dosis tambahan atau overfill. Bahan baku sudah diproduksi PT Bio Farma.
Per 16 Februari perseroan sudah menyiapkan 15 juta dosis vaksin. Dan rencananya, pada bulan ini akan didistribusikan 7,5 juta dosis untuk keperluan program vaksinasi tahap dua.
( )
"Dan sampai hari ini kita sudah produksi 15 juta bacth. Artinya 15 juta dosis sudah diproduksi dan secara bertahap ini akan dilakukan Lot Release oleh BPOM," kata dia.
Distribusi 7,5 juta vaksin yang digunakan untuk program vaksinasi, dalam prosesnya, manajemen perseroan menggunakan barcode dua dimensi (D2) untuk mencegah adanya pemalsuan vaksin Covid-19. Langkah itu sekaligus menunjukan identitas masing-masing vial yang berfungsi untuk melakukan tracing.
Vaksin yang sudah produksi diberi nama vaksin Covid-19 dengan nomor EUA 2102907543A1. Vaksin ini mempunyai bentuk sediaan vial 5 ml berisi 10 dosis vaksin per vial, yang merupakan vaksin dari virus yang diinaktivasi. Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial stabil dan disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.
BPOM sendiri sudah melakukan pengujian untuk kelulusan, Lot Release, lalu dilakukan uji mutu. sampai dengan 15 Februari 2021, BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 5 batch masing-masing kurang lebih 1 juta dosis. "Dengan diberikan kelulusan produk ini, maka vaksin tersebut telah siap digunakan dalam program vaksinasi," katanya.
(ind)
tulis komentar anda