Terkuak Awal Terbentuknya Dana Abadi SWF RI, Usulan Luhut ke Jokowi
Kamis, 25 Februari 2021 - 17:00 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan menceritakan, awal terbentuknya dana abadi Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Menurut dia sebelum membentuk SWF, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlebih dahulu menanyakan mengenai pentingnya lembaga tersebut.
"Ini sejarahnya dulu. Di mana Pak Presiden tanya saya. Presiden itu hebat, dan mau mendengar masukan. Beliau tanya SWF itu apa, karena banyak negara sudah punya," ujar Menko Luhut dalam diskusi secara virtual, Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Luhut jujur mengetahui soal SWF ini setelah mendapatkan paparan dari para anak muda sebelum pertemuan dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. "Pada waktu itu Presiden Jokowi tanya saya, ada pertemuan dengan crown prince (UEA). Beliau mau mendengar masukan untuk dibahas bersama Putra Mahkota. Lalu saya katakan ini ada SWF, saya bilang ke Presiden saya juga baru tahu Pak. Dan ternyata sudah banyak negara punya," ungkap dia.
Kemudian kata Luhut, SWF bisa menjadi mesin pendorong pertumbuhan bagi ekonomi Indonesia. Hal ini kemudian dibawa dalam pertemuan dengan Putra Mahkota UEA.
"Maka itu SWF menjadi engine of growth kita. Kita bisa backdoor listing, lalu ada master fund dan tematic fund. Presiden bicara ke crown prince, dan ternyata ada UAE leading dan ADIA (SWF dari UEA), bantu kita," jelas dia.
Dia menambahkan ADIA atau Abu Dhabi Investment Authority merupakan dana abadi milik pemerintah UEA. Serta komitmen juga datang dari International Development Finance Corporation (IDFC) asal Amerika Serikat (AS). "Jadi finalnya diskusi yang panjang dengan ADIA. Sekarang komitmen USD9,5 juta belum masuk ke mana mana," tandas dia.
"Ini sejarahnya dulu. Di mana Pak Presiden tanya saya. Presiden itu hebat, dan mau mendengar masukan. Beliau tanya SWF itu apa, karena banyak negara sudah punya," ujar Menko Luhut dalam diskusi secara virtual, Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga
Luhut jujur mengetahui soal SWF ini setelah mendapatkan paparan dari para anak muda sebelum pertemuan dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. "Pada waktu itu Presiden Jokowi tanya saya, ada pertemuan dengan crown prince (UEA). Beliau mau mendengar masukan untuk dibahas bersama Putra Mahkota. Lalu saya katakan ini ada SWF, saya bilang ke Presiden saya juga baru tahu Pak. Dan ternyata sudah banyak negara punya," ungkap dia.
Kemudian kata Luhut, SWF bisa menjadi mesin pendorong pertumbuhan bagi ekonomi Indonesia. Hal ini kemudian dibawa dalam pertemuan dengan Putra Mahkota UEA.
"Maka itu SWF menjadi engine of growth kita. Kita bisa backdoor listing, lalu ada master fund dan tematic fund. Presiden bicara ke crown prince, dan ternyata ada UAE leading dan ADIA (SWF dari UEA), bantu kita," jelas dia.
Dia menambahkan ADIA atau Abu Dhabi Investment Authority merupakan dana abadi milik pemerintah UEA. Serta komitmen juga datang dari International Development Finance Corporation (IDFC) asal Amerika Serikat (AS). "Jadi finalnya diskusi yang panjang dengan ADIA. Sekarang komitmen USD9,5 juta belum masuk ke mana mana," tandas dia.
(akr)
tulis komentar anda