Incar Rp7,05 Triliun, Bank Jago Siapkan Pendanaan dengan Rights Issue
Jum'at, 26 Februari 2021 - 13:32 WIB
JAKARTA - PT Bank Jago Tbk akan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 3 miliar saham senilai Rp100 per lembar.
CEO Bank Jago Karim Siregar menargetkan total dana yang diharapkan dari penambahan modal kali ini adalah sebesar Rp7,05 triliun. "Jumlahnya sekitar 9-10% dari total seluruh lembar saham yang hampir 14 miliar saham. Setelah right issue kedua pemegang saham pengendali menguasai sekitar 41-42%," ujar Karim di kantor pusat Bank Jago di Jakarta, Jumat (26/2/2021).
( )
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 8 Maret 2021. "Dimana setiap pemilik 579 saham lama perseroan akan memperoleh 160 HMETD," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya menambahkan setiap satu HMETD bakal memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp2.350 per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).
( )
Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD II ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
Saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atas dividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).
( )
Sesuai ketentuan Peraturan OJK No.32/2015, dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya dalam penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
"Pencatatan saham baru dalam PMHMETD ini akan dilakukan di BEI pada tanggal 10 Maret 2021. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 17 Maret 2021," pungkasnya.
CEO Bank Jago Karim Siregar menargetkan total dana yang diharapkan dari penambahan modal kali ini adalah sebesar Rp7,05 triliun. "Jumlahnya sekitar 9-10% dari total seluruh lembar saham yang hampir 14 miliar saham. Setelah right issue kedua pemegang saham pengendali menguasai sekitar 41-42%," ujar Karim di kantor pusat Bank Jago di Jakarta, Jumat (26/2/2021).
( )
HMETD akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 8 Maret 2021. "Dimana setiap pemilik 579 saham lama perseroan akan memperoleh 160 HMETD," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya menambahkan setiap satu HMETD bakal memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp2.350 per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).
( )
Saham yang akan diterbitkan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD II ini merupakan saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
Saham-saham tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal (termasuk hak atas dividen) dengan saham lain Perseroan yang telah disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).
( )
Sesuai ketentuan Peraturan OJK No.32/2015, dalam hal Pemegang Saham mempunyai HMETD dalam bentuk pecahan, hak atas pecahan saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya dalam penambahan modal dengan memberikan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
"Pencatatan saham baru dalam PMHMETD ini akan dilakukan di BEI pada tanggal 10 Maret 2021. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 17 Maret 2021," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda