Harga Cabai Kian Menggigit! Kang Pecel Ayam Ikut Menjerit
Rabu, 10 Maret 2021 - 17:09 WIB
JAKARTA - Meroketnya harga cabai rawit hingga mencapai Rp160 ribu per kg turut berimbas kepada para pedagang makanan yang menggunakan bahan baku cabai dalam produk yang dijualnya. Salah satunya pedagang yang berjualan pecel ayam.
Salah seorang pedagang pecel ayam di Tangerang, Efendi, mengaku pendapatannya turun setelah harga cabai meroket. Selama harga cabai naik, dia mengaku pendapatannya berkurang sekitar 10%.
Meski mengaku merugi, lanjut Efendi, pihaknya tidak akan menaikan harga jual makanan. Sebab, jika dinaikkan nantinya akan membebani para pelanggan. "Kalau dinaikkan harganya, para pelanggan tidak mau membeli lagi. Apalagi pas pandemi seperti ini," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (10/3/2021).
Dia mengatakan, untuk mengatasi harga cabai rawit yang mahal pihaknya mengombinasikan dengan cabai keriting dalam membuat sambal. Dia meyakini harga cabai yang tinggi seperti saat ini tidak akan berlangsung lama. "Biasanya yang sudah-sudah harga cabai nanti akan balik lagi seperti semula dalam waktu dekat sekitar seminggu, nggak lama," terangnya.
Senada dengan Efendi, pemilik warung nasi Padang di kawasan Ciledug, Tangerang, Muhammad Saman mengatakan bahwa lebih baik merugi sebentar dibandingkan harus menutup usahanya. Sebab, jika menutup usaha kerugiannya akan lebih besar. "Ya tidak apa-apa cabai merugi sebentar dibandingkan harus menutup usaha. Yang penting bisa membayar gaji karyawan," terangnya.
Salah seorang pedagang pecel ayam di Tangerang, Efendi, mengaku pendapatannya turun setelah harga cabai meroket. Selama harga cabai naik, dia mengaku pendapatannya berkurang sekitar 10%.
Meski mengaku merugi, lanjut Efendi, pihaknya tidak akan menaikan harga jual makanan. Sebab, jika dinaikkan nantinya akan membebani para pelanggan. "Kalau dinaikkan harganya, para pelanggan tidak mau membeli lagi. Apalagi pas pandemi seperti ini," katanya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (10/3/2021).
Dia mengatakan, untuk mengatasi harga cabai rawit yang mahal pihaknya mengombinasikan dengan cabai keriting dalam membuat sambal. Dia meyakini harga cabai yang tinggi seperti saat ini tidak akan berlangsung lama. "Biasanya yang sudah-sudah harga cabai nanti akan balik lagi seperti semula dalam waktu dekat sekitar seminggu, nggak lama," terangnya.
Senada dengan Efendi, pemilik warung nasi Padang di kawasan Ciledug, Tangerang, Muhammad Saman mengatakan bahwa lebih baik merugi sebentar dibandingkan harus menutup usahanya. Sebab, jika menutup usaha kerugiannya akan lebih besar. "Ya tidak apa-apa cabai merugi sebentar dibandingkan harus menutup usaha. Yang penting bisa membayar gaji karyawan," terangnya.
(ind)
tulis komentar anda