Harga Minyak Mentah Dunia Melayang Dekati Posisi USD70 Per Barel
Senin, 15 Maret 2021 - 10:22 WIB
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia terus merangkak naik pada perdagangan awal pekan, Senin (15/3/2021) dimana Brent melayang mendekati USD70 per barel. Hal ini didorong oleh pemangkasan produksi yang dilakukan produsen utama, dan optimisme tentang pemulihan permintaan bahan bakar global pada paruh kedua tahun ini.
Dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent memperoleh dorongan sebesar 23 sen atau 0,3% menjadi USD69,45 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk April berada di posisi USD65,90 per barel dengan kenaikan mencapai 29 sen atau 0,4%.
Eksportir minyak top dunia yakni Arab Saudi telah memangkas pasokan minyak mentah. Pemotongan pasokan juga datang dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, memutuskan awal bulan ini untuk memperpanjang sebagian besar kebijakan pengurangan pasokannya hingga April.
Investor memperkirakan China akan merilis data ekonomi positif pada hari ini, untuk mendukung perkiraan pertumbuhan yang lebih kuat pada konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut. "Data China yang jatuh tempo hari ini bisa sangat berpengaruh," kata Michael McCarthy, kepala ahli strategi pasar di CMC Markets di Sydney.
Di Amerika Serikat, kapasitas mingguan kilang minyak terlihat naik 1,6 juta barel per hari, perusahaan riset IIR Energy mengatakan pada hari Jumat, hal ini karena lebih banyak pabrik melanjutkan operasional mereka menyusul penghentian sementara selama badai musim dingin yang parah di Texas bulan lalu.
Secara terpisah, perusahaan energi AS telah memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi satu per satu dalam penurunan mingguan pertama sejak November, menurut Baker Hughes Co.
Dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent memperoleh dorongan sebesar 23 sen atau 0,3% menjadi USD69,45 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk April berada di posisi USD65,90 per barel dengan kenaikan mencapai 29 sen atau 0,4%.
Eksportir minyak top dunia yakni Arab Saudi telah memangkas pasokan minyak mentah. Pemotongan pasokan juga datang dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, memutuskan awal bulan ini untuk memperpanjang sebagian besar kebijakan pengurangan pasokannya hingga April.
Investor memperkirakan China akan merilis data ekonomi positif pada hari ini, untuk mendukung perkiraan pertumbuhan yang lebih kuat pada konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut. "Data China yang jatuh tempo hari ini bisa sangat berpengaruh," kata Michael McCarthy, kepala ahli strategi pasar di CMC Markets di Sydney.
Di Amerika Serikat, kapasitas mingguan kilang minyak terlihat naik 1,6 juta barel per hari, perusahaan riset IIR Energy mengatakan pada hari Jumat, hal ini karena lebih banyak pabrik melanjutkan operasional mereka menyusul penghentian sementara selama badai musim dingin yang parah di Texas bulan lalu.
Secara terpisah, perusahaan energi AS telah memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi satu per satu dalam penurunan mingguan pertama sejak November, menurut Baker Hughes Co.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda