Daya Saing Digital Bali dan Kepulauan Riau Menerebos Dominasi Jawa

Senin, 15 Maret 2021 - 13:34 WIB
Kedua, peningkatan pengeluaran untuk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang mengindikasikan bahwa penduduk Indonesia di seluruh provinsi makin banyak menggunakan layanan dan transaksi berbasis digital. Pilar pengeluaran TIK dalam indeks EV-DCI naik 6,3 poin.

Sejumlah indikator yang menopang kenaikan skor ini adalah peningkatan rasio rumah tangga yang memiliki pengeluaran untuk TIK, pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk TIK, serta balas jasa dan upah pekerja di sektor TIK.

Perkembangan signifikan pada kedua pilar EV-DCI tersebut melengkapi kekuatan daya saing Indonesia dalam hal penggunaan TIK. Meskipun hanya naik 2,7 poin pada 2021, penggunaan TIK di Indonesia adalah pilar EV-DCI dengan daya saing paling tinggi dan memiliki skor yang paling merata dibandingkan dengan pilar lain.

Faktor Geografis

Dari hasil pemetaan EV-DCI 2021, untuk level provinsi di Indonesia, terlihat bahwa Provinsi DKI Jakarta memimpin daya saing digital dengan skor EV-DCI 77,6. Kemudian diikuti Jawa Barat dengan skor 57,1, dan Jawa Timur dengan skor 48,0. Sementara itu, provinsi Papua berada di urutan terbawah dengan skor 22,0.

Bali dan Kepulauan Riau menjadi provinsi yang mencatatkan peningkatan skor secara signifikan, bahkan menembus dominasi provinsi-provinsi dari Jawa. Bali berada di peringkat keempat dengan skor 47,7 (naik dari peringkat ketujuh dengan skor 40,6 pada tahun lalu). Sedangkan Kepulauan Riau naik ke peringkat ketujuh dengan peningkatan skor dari 35,9 menjadi 43,0 pada tahun ini.

Di kedua provinsi ini, semakin banyak penduduk yang bergantung pada internet dalam pekerjaan atau menjalankan usahanya. Selain itu, peningkatan skor Bali tidak lepas dari faktor infrastruktur digital di provinsi tersebut yang memiliki skor terbaik kedua setelah DKI Jakarta (82,42). Tingginya skor Infrastruktur ini didukung oleh sejumlah indikator penyusunnya, seperti rasio desa yang sudah mendapatkan sinyal 3G dan 4G.

Naiknya peringkat dan skor ekonomi digital di daerah tersebut tidak terlepas dari faktor geografis. Faktor jarak dekat dengan Singapura membuat Kepulauan Riau, khususnya Batam menjadi salah satu tujuan investasi dari Singapura, termasuk investasi di sektor ekonomi digital. Salah satunya adalah Nongsa Digital Park, yang kini telah diisi oleh sekitar 150 perusahaan dan 1.000 pengembang teknologi dan pelaku industri kreatif.

Menurut kajian dari EV-DCI 2021, di tengah pandemi juga terjadi lompatan adopsi layanan digital di beberapa vertikal di industri teknologi. Misalnya saja, sekitar 2,5 juta merchant bergabung di platform marketplace Tokopedia sepanjang pandemi dibandingkan dengan 7 juta merchant yang bergabung selama 10 tahun sebelumnya.

Ruangguru kini digunakan oleh lebih dari 22 juta pelajar. Salah satu produk Ruangguru, kelas online gratis yang disediakan oleh startup tersebut selama pandemi, telah membantu sekitar 10 juta siswa dari seluruh Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More