Harga Cabai Rawit Melonjak, Operasi Pasar Perlu Dimasifkan
Kamis, 18 Maret 2021 - 22:14 WIB
Pengamat Ekonomi, Anas Iswanto Anwar menilai naiknya harga cabai rawit berbahaya. Karena bisa menjadi pemicu naiknya harga kebutuhan pokok yang lain. Tak hanya itu, tren kenaikan harga cabai rawit juga diprediksi bakal berlanjut karena menjelang bulan suci Ramadan.
"Menurut saya ini berbahaya karena biasanya itu memang dua tiga minggu sebelum memasuki bulan puasa memang harga akan naik, dan memang cabai pemicu. Biasanya komiditi lain berpatokan sama cabai . Nah ini jadi masalah karena belum masuk bulan puasa sudah naik harga dan pasti akan naik lagi pas bulan puasa, karena memang begitu siklusnya," jelas akademisi asal Universitas Hasanuddin ini.
Pemerintah sebaiknya peka dalam mengawal harga kebutuhan pokok di pasar-pasar, karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel yang merupakan lembaga pengendali harga perlu lebih aktif dalam menjalankan perannya.
Penindakan terhadap spekulan yang berpotensi menjadi penyebab naiknya harga kebutuhan pokok harus lebih tegas. Operasi pasar yang masif bisa menjadi solusi untuk mengendalikan harga. Artinya, tak hanya dilakukan sekali atau dua kali, tapi operasi pasar harus menjadi agenda rutin yang wajib.
"Banyak alasan naik, tetapi kalau saya selama ini alasannya lebih ke orang yang melakukan spekulasi. Menimbun itu barang dan ketika harga naik, baru dikeluarkan. Ekonomi kita begitu ji masalahnya. Kalau begitu, penindakan terhadap penimbun dan operasi pasar yang bisa menyelesaikan," kata Anas.
"Menurut saya ini berbahaya karena biasanya itu memang dua tiga minggu sebelum memasuki bulan puasa memang harga akan naik, dan memang cabai pemicu. Biasanya komiditi lain berpatokan sama cabai . Nah ini jadi masalah karena belum masuk bulan puasa sudah naik harga dan pasti akan naik lagi pas bulan puasa, karena memang begitu siklusnya," jelas akademisi asal Universitas Hasanuddin ini.
Pemerintah sebaiknya peka dalam mengawal harga kebutuhan pokok di pasar-pasar, karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulsel yang merupakan lembaga pengendali harga perlu lebih aktif dalam menjalankan perannya.
Penindakan terhadap spekulan yang berpotensi menjadi penyebab naiknya harga kebutuhan pokok harus lebih tegas. Operasi pasar yang masif bisa menjadi solusi untuk mengendalikan harga. Artinya, tak hanya dilakukan sekali atau dua kali, tapi operasi pasar harus menjadi agenda rutin yang wajib.
"Banyak alasan naik, tetapi kalau saya selama ini alasannya lebih ke orang yang melakukan spekulasi. Menimbun itu barang dan ketika harga naik, baru dikeluarkan. Ekonomi kita begitu ji masalahnya. Kalau begitu, penindakan terhadap penimbun dan operasi pasar yang bisa menyelesaikan," kata Anas.
(luq)
Lihat Juga :
tulis komentar anda