Sukses Tangani Covid-19, Ekonomi Vietnam Paling Moncer di ASEAN
Jum'at, 19 Maret 2021 - 22:23 WIB
JAKARTA - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi di negara-negara di kawasan Asia Tenggara, salah satunya Vietnam yang diproyeksi menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di tahun 2021.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam Periode 2016 – 2020 Ibnu Hadi mengungkapkan, Vietnam memang cepat dan tanggap dalam menangani pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan karena Vietnam berkaca pada kasus sebelumnya yaitu saat mengalami Avian Flu.
“Saya rasa ini berkaca pada kasus sebelumnya waktu mengalami Avian Flu di mana Vietnam agak kedodoran dan sumbernya sama yaitu China. Jadi, segala sesuatu yang menyangkut China memang Vietnam secara sejarah itu selalu sangat antisifatif dan sangat sensitif. Sehingga waktu terjadi kasus awal di Vietnam itu satu kasus mereka langsung bergerak cepat langsung diisolasi sehingga memang tidak terjadi wabah,” katanya dalam acara Market Review IDX Channel, Jumat (19/3/2021).
Menurut dia, jangan lupa bahwa Vietnam adalah suatu negara berkembang. Jadi, situasi dan kondisi serta tingkat pembangunan dan perkembangannya tidak jauh berbeda dengan Indonesia.
“Jadi yang berbeda adalah memang mereka begitu melihat adanya potensi pandemi mereka tangani secara serius dan mereka tangani secara tuntas sehingga setelah itu konsentrasi dan fokus mereka bisa mereka alihkan kepada kegiatan ekonomi,” ujar Ibnu.
“Jadi itu adalah dua hal yang mereka lakukan secara subsequential ya, mereka tangani pandemi dan kemudian mereka segara fokus kepada perbaikan ekonomi sehingga memang ekonomi mereka bisa mengalami pertumbuhan ekonomi yang tetap positif,” tambah dia.
Baca Juga: Mengkhawatirkan, Kenaikan Biaya Kesehatan Lampaui Pertumbuhan Ekonomi
Lanjut dia, Vietnam sudah menjalankan kebijakan Doi Moi yaitu kebijakan ekonomi terbuka sejak tahun 1986. Jadi, secara berkelanjutan Vietnam sudah punya visi bahwa ekonomi harus terbuka. Selain itu, Vietnam memang tergantung kepada dunia internasional baik perdagangan maupun investasi.
“Apa yang terjadi dalam tahun lalu atau selama lima tahun terakhir itu sebenarnya continuation dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang konsisten tersebut. Jadi intinya adalah pertama perdagangan itu adalah penting dan untuk mendorong perdagangan adalah harus didukung dengan investasi yang kuat. Dan tentunya karena investasi dalam negeri terbatas, mereka sangat terbuka dengan investasi luar negeri,” jelas Ibnu.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam Periode 2016 – 2020 Ibnu Hadi mengungkapkan, Vietnam memang cepat dan tanggap dalam menangani pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan karena Vietnam berkaca pada kasus sebelumnya yaitu saat mengalami Avian Flu.
“Saya rasa ini berkaca pada kasus sebelumnya waktu mengalami Avian Flu di mana Vietnam agak kedodoran dan sumbernya sama yaitu China. Jadi, segala sesuatu yang menyangkut China memang Vietnam secara sejarah itu selalu sangat antisifatif dan sangat sensitif. Sehingga waktu terjadi kasus awal di Vietnam itu satu kasus mereka langsung bergerak cepat langsung diisolasi sehingga memang tidak terjadi wabah,” katanya dalam acara Market Review IDX Channel, Jumat (19/3/2021).
Menurut dia, jangan lupa bahwa Vietnam adalah suatu negara berkembang. Jadi, situasi dan kondisi serta tingkat pembangunan dan perkembangannya tidak jauh berbeda dengan Indonesia.
“Jadi yang berbeda adalah memang mereka begitu melihat adanya potensi pandemi mereka tangani secara serius dan mereka tangani secara tuntas sehingga setelah itu konsentrasi dan fokus mereka bisa mereka alihkan kepada kegiatan ekonomi,” ujar Ibnu.
“Jadi itu adalah dua hal yang mereka lakukan secara subsequential ya, mereka tangani pandemi dan kemudian mereka segara fokus kepada perbaikan ekonomi sehingga memang ekonomi mereka bisa mengalami pertumbuhan ekonomi yang tetap positif,” tambah dia.
Baca Juga: Mengkhawatirkan, Kenaikan Biaya Kesehatan Lampaui Pertumbuhan Ekonomi
Lanjut dia, Vietnam sudah menjalankan kebijakan Doi Moi yaitu kebijakan ekonomi terbuka sejak tahun 1986. Jadi, secara berkelanjutan Vietnam sudah punya visi bahwa ekonomi harus terbuka. Selain itu, Vietnam memang tergantung kepada dunia internasional baik perdagangan maupun investasi.
“Apa yang terjadi dalam tahun lalu atau selama lima tahun terakhir itu sebenarnya continuation dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang konsisten tersebut. Jadi intinya adalah pertama perdagangan itu adalah penting dan untuk mendorong perdagangan adalah harus didukung dengan investasi yang kuat. Dan tentunya karena investasi dalam negeri terbatas, mereka sangat terbuka dengan investasi luar negeri,” jelas Ibnu.
(ind)
tulis komentar anda