Utang Pemerintah Membengkak, Februari 2021 Tembus Rp6.361 Triliun
Selasa, 23 Maret 2021 - 13:28 WIB
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah utang pemerintah mencapai Rp 6.361 triliun per akhir Februari 2021. Jumlah tersebut naik Rp127,87 triliun jika dibandingkan bulan Januari 2021 yang mencapai Rp6.233,13 triliun.
"Jadi dari segi jumlah utangnya, kita sudah mencapai Rp 6.361 triliun dan itu sesuai dengan tadi bagaimana yang kita rumuskan bersama-sama antara pemerintah dengan DPR," kata Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Jika dihitung secara detail, jumlah utang pemerintah yang mencapai Rp6.361 triliun di akhir Februari 2021 ini melonjak signifikan dibandingkan dengan Februari tahun lalu (yoy), yaitu meningkat Rp1.413 triliun. Sementara itu, jumlah utang pemerintah di periode yang sama tahun lalu adalah sebesar Rp4.948 triliun.
"Perlu dicatat bahwa pembiayaan merupakan bagian dari pengelolaan APBN dalam keseluruhan, tadi disampaikan untuk APBN 2021 kita mempunyai defisit anggaran sebesar 5,7% atau Rp 1.006,4 triliun, dan itu yang kita kelola kita carikan pembiayaannya sepanjang tahun," tukas Luky.
Namun tidak merinci dengan detail mengenai porsi utang pemerintah yang berasal dari SBN maupun pinjaman, serta tidak mengungkapkan rasio utang terhadap PDB di akhir Februari tahun ini sudah berapa besar.
"Jadi dari segi jumlah utangnya, kita sudah mencapai Rp 6.361 triliun dan itu sesuai dengan tadi bagaimana yang kita rumuskan bersama-sama antara pemerintah dengan DPR," kata Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Jika dihitung secara detail, jumlah utang pemerintah yang mencapai Rp6.361 triliun di akhir Februari 2021 ini melonjak signifikan dibandingkan dengan Februari tahun lalu (yoy), yaitu meningkat Rp1.413 triliun. Sementara itu, jumlah utang pemerintah di periode yang sama tahun lalu adalah sebesar Rp4.948 triliun.
"Perlu dicatat bahwa pembiayaan merupakan bagian dari pengelolaan APBN dalam keseluruhan, tadi disampaikan untuk APBN 2021 kita mempunyai defisit anggaran sebesar 5,7% atau Rp 1.006,4 triliun, dan itu yang kita kelola kita carikan pembiayaannya sepanjang tahun," tukas Luky.
Namun tidak merinci dengan detail mengenai porsi utang pemerintah yang berasal dari SBN maupun pinjaman, serta tidak mengungkapkan rasio utang terhadap PDB di akhir Februari tahun ini sudah berapa besar.
(akr)
tulis komentar anda