Belanja Negara Jor-joran Capai Rp282,7 T, Sri Mulyani: Tidak Mengancam APBN
Selasa, 23 Maret 2021 - 13:59 WIB
JAKARTA - Hingga akhir Februari 2021, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat jumlah belanja negara sudah mencapai Rp282,7 triliun. Angka tersebut meningkat 1,2% dibandingkan periode yang sama di 2020 sebesar Rp279,4 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, bahwa jumlah belanja negara itu sudah mencapai 10,3% dari target belanja negara yang ditetapkan dalam APBN 2021 sebesar Rp2.750 triliun.
"Dari belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp179,7 triliun. Naik 11,1% dibandingkan Februari 2020 sebesar Rp161,7 triliun. Dari situ belanja kementerian dan lembaga (K/L) tumbuh cukup tinggi 15,8% atau Rp97 triliun dibandingkan tahun lalu Rp83,8 triliun," jelas Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Dari list belanja K/L tersebut, belanja pegawai mengalami penurunan 0,8% dari Rp29,4 triliun menjadi Rp29,2 triliun. "Ini bagus karena memang dilakukan pengendalian dari belanja pegawai untuk ASN, TNI dan Polri," terang Menkeu.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga mencatat dari sisi belanja barang dan belanja modal terjadi akselerasi yang cukup signifikan. Belanja barang tercatat naik 13,5% dari Rp16 triliun menjadi Rp18,2 triliun.
"Nah yang menarik adalah belanja modal yang meningkat sangat tinggi yakni 253% dari Rp6,5 triliun di Februari 2020 menjadi Rp22,8 triliun di Februari 2021. Ini selain akselerasi dari procurement juga berbagai belanja modal yang waktu itu dilakukan refocusing untuk dilakukan perpanjangan, di-multiyear-kan dan sekarang masuk di 2021," ungkapnya.
Menurut Menkeu, hal tersebut menunjukkan keberhasilan pemerintah menjaga momentum belanja K/L, namun tidak mengancam APBN. Dengan demikian, disrupsi dari pandemi Covid-19 tidak mampu mengguncangkan proyek-proyek K/L.
"Jadi hanya slowing down, tidak sampai mangkrak," ucap Sri Mulyani.
Selain itu ada juga realisasi belanja non kementerian dan lembaga sebesar Rp82,7 triliun yang naik 6,1% dari periode yang sama di 2020 sebesar Rp77,9 triliun. "Ditambah Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) hingga Februari 2021 mencapai Rp103 triliun, turun 12,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 117,7 triliun," pungkasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, bahwa jumlah belanja negara itu sudah mencapai 10,3% dari target belanja negara yang ditetapkan dalam APBN 2021 sebesar Rp2.750 triliun.
"Dari belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp179,7 triliun. Naik 11,1% dibandingkan Februari 2020 sebesar Rp161,7 triliun. Dari situ belanja kementerian dan lembaga (K/L) tumbuh cukup tinggi 15,8% atau Rp97 triliun dibandingkan tahun lalu Rp83,8 triliun," jelas Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Dari list belanja K/L tersebut, belanja pegawai mengalami penurunan 0,8% dari Rp29,4 triliun menjadi Rp29,2 triliun. "Ini bagus karena memang dilakukan pengendalian dari belanja pegawai untuk ASN, TNI dan Polri," terang Menkeu.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga mencatat dari sisi belanja barang dan belanja modal terjadi akselerasi yang cukup signifikan. Belanja barang tercatat naik 13,5% dari Rp16 triliun menjadi Rp18,2 triliun.
"Nah yang menarik adalah belanja modal yang meningkat sangat tinggi yakni 253% dari Rp6,5 triliun di Februari 2020 menjadi Rp22,8 triliun di Februari 2021. Ini selain akselerasi dari procurement juga berbagai belanja modal yang waktu itu dilakukan refocusing untuk dilakukan perpanjangan, di-multiyear-kan dan sekarang masuk di 2021," ungkapnya.
Menurut Menkeu, hal tersebut menunjukkan keberhasilan pemerintah menjaga momentum belanja K/L, namun tidak mengancam APBN. Dengan demikian, disrupsi dari pandemi Covid-19 tidak mampu mengguncangkan proyek-proyek K/L.
"Jadi hanya slowing down, tidak sampai mangkrak," ucap Sri Mulyani.
Selain itu ada juga realisasi belanja non kementerian dan lembaga sebesar Rp82,7 triliun yang naik 6,1% dari periode yang sama di 2020 sebesar Rp77,9 triliun. "Ditambah Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) hingga Februari 2021 mencapai Rp103 triliun, turun 12,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 117,7 triliun," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda