Pengaruh Covid-19 Terhadap Ekonomi dan Belanja Konsumen di Asia Tenggara
Kamis, 25 Maret 2021 - 17:40 WIB
Pandemi tentu mengubah preferensi atau pilihan jenis produk masyarakat Indonesia. Selama, pandemi produk industri rumahan atau bisnis mikro adalah yang paling sedikit terimbas oleh pandemi (42%) dibandingkan sebelum pandemi turun 2%.
Sedangkan produk industri kecil menengah, 44% masyarakat Indonesia masih membeli selama pandemi, dibandingkan sebelum pandemi, mengalami penurunan 10% namun masih memegang porsi tertinggi bersama dengan industri mikro (dibandingkan dengan industri produk bermerek dalam negeri dan produk bermerek luar negeri).
Selama pandemi, mayoritas masyarakat Indonesia mengaku lebih memilih membeli produk UMKM melalui e-commerce (64%), media sosial (33%), aplikasi transportasi online (33%), minimarket atau toko tradisional (30%). Adapun produk UMKM yang paling banyak dibeli selama pandemi adalah makanan 55% seperti makanan beku / frozen atau siap dimasak (ready to cook), minuman 53%, seperti minuman kopi, dan buah segar 53%.
Dan ketiga kategori produk UMKM tersebut masih akan tetap diminati selama 2021 ini, makanan atau kuliner (66%), minuman (58%), dan buah (52%). Di samping itu, 73% masyarakat Indonesia berpendapat bahwa program stimulus yang diberikan Pemerintah untuk industri UMKM sangat membantu mereka untuk bertahan selama pandemi Covid-19.
Pengaruh Pandemi Pada Perilaku Konsumsi Masyarakat
Survei gelombang ketiga ini juga ditujukan untuk mengetahui perkembangan perilaku konsumsi masyarakat Asia Tenggara selama pandemi Covid-19. Dari hasil survei, diketahui bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang sudah beradaptasi dan terbiasa dengan rutinitas pandemi serta penerapan gaya hidup baru.
Adapun pada survei gelombang kedua (September 2020) sebesar 51%, kemudian naik menjadi 57% pada survei ketiga ini (Februari 2021).
Dalm hal konsumsi, hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Asia Tenggara masih lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas belanja (81%). Masyarakat Indonesia dan Filipina adalah yang paling berhati-hati dalam mengatur pengeluaran mereka (86%).
Terkait pembelian dalam jumlah besar (major purchase), 67% masyarakat di Asia Tenggara mengakui masih meredam niat mereka seperti rumah dan mobil. Kategori produk masakan rumahan (42%), produk kebersihan (36%), dan produk perawatan diri (27%) masih menjadi tiga besar kategori produk yang sangat diminati masyarakat.
Sedangkan untuk kategori travel (20%), fashion atau pakaian (15%), dan aktivitas budaya (11%) mengalami peningkatan minat beli atau konsumsi masyarakat Asia Tenggara.
Sedangkan produk industri kecil menengah, 44% masyarakat Indonesia masih membeli selama pandemi, dibandingkan sebelum pandemi, mengalami penurunan 10% namun masih memegang porsi tertinggi bersama dengan industri mikro (dibandingkan dengan industri produk bermerek dalam negeri dan produk bermerek luar negeri).
Selama pandemi, mayoritas masyarakat Indonesia mengaku lebih memilih membeli produk UMKM melalui e-commerce (64%), media sosial (33%), aplikasi transportasi online (33%), minimarket atau toko tradisional (30%). Adapun produk UMKM yang paling banyak dibeli selama pandemi adalah makanan 55% seperti makanan beku / frozen atau siap dimasak (ready to cook), minuman 53%, seperti minuman kopi, dan buah segar 53%.
Dan ketiga kategori produk UMKM tersebut masih akan tetap diminati selama 2021 ini, makanan atau kuliner (66%), minuman (58%), dan buah (52%). Di samping itu, 73% masyarakat Indonesia berpendapat bahwa program stimulus yang diberikan Pemerintah untuk industri UMKM sangat membantu mereka untuk bertahan selama pandemi Covid-19.
Pengaruh Pandemi Pada Perilaku Konsumsi Masyarakat
Survei gelombang ketiga ini juga ditujukan untuk mengetahui perkembangan perilaku konsumsi masyarakat Asia Tenggara selama pandemi Covid-19. Dari hasil survei, diketahui bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang sudah beradaptasi dan terbiasa dengan rutinitas pandemi serta penerapan gaya hidup baru.
Adapun pada survei gelombang kedua (September 2020) sebesar 51%, kemudian naik menjadi 57% pada survei ketiga ini (Februari 2021).
Dalm hal konsumsi, hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Asia Tenggara masih lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas belanja (81%). Masyarakat Indonesia dan Filipina adalah yang paling berhati-hati dalam mengatur pengeluaran mereka (86%).
Terkait pembelian dalam jumlah besar (major purchase), 67% masyarakat di Asia Tenggara mengakui masih meredam niat mereka seperti rumah dan mobil. Kategori produk masakan rumahan (42%), produk kebersihan (36%), dan produk perawatan diri (27%) masih menjadi tiga besar kategori produk yang sangat diminati masyarakat.
Sedangkan untuk kategori travel (20%), fashion atau pakaian (15%), dan aktivitas budaya (11%) mengalami peningkatan minat beli atau konsumsi masyarakat Asia Tenggara.
tulis komentar anda