Pengaruh Covid-19 Terhadap Ekonomi dan Belanja Konsumen di Asia Tenggara
Kamis, 25 Maret 2021 - 17:40 WIB
Seperti hasil survei di atas, bahwa aktivitas travel atau perjalanan sudah mulai mengalami pergerakan ke arah positif. Dimana masyarakat sudah mulai percaya diri dan mau untuk melakukan perjalanan. Di Indonesia sendiri presentase ini meningkat 18% dibandingkan survei pada September 2020.
Munculnya percaya diri masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan selama pandemi bisa dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk menyertakan hasil negatif swab antigen. Kebijakan ini sangat diapreasiasi oleh masyarakat, yang mana 71% masyarakat setuju akan penerapan kebijakan ini dan yakin dapat menurunkan angka kasus positif.
Sedangkan 54% masyarakat yang tidak setuju disebabkan oleh faktor harga yang dirasa mahal untuk melakukan swab antigen. Warga di Asia Tenggara masih merasakan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 pada pendapatan pribadi dan perilaku belanja mereka.
Indonesia dan Vietnam memiliki optimisme masa depan yang positif secara umum, sementara Singapura pulih dengan kuat. Kembali tingginya kasus positif dan pemberlakuan larangan ketat (lockdown) baru-baru ini telah mendorong sentimen Malaysia dan Thailand 'kembali ke merah'.
"Konsumen masih menahan pengeluaran dalam jumlah besar (major purchase) karena ketidakpastian atas pendapatan dan keamanan pekerjaan. Sisi positifnya, perilaku belanja terpusat pada 'rutinitas pandemi', yang telah berkembang dalam 1 tahun terakhir, sedang turun. Konsumen di Asia Tenggara membuka dompet mereka untuk membeli pengeluaran lebih kecil seperti pakaian, perjalanan lokal, dan aktivitas budaya,” ungkap Viraj Juthanii Group Service Line Leader, Thailand.
Munculnya percaya diri masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan selama pandemi bisa dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk menyertakan hasil negatif swab antigen. Kebijakan ini sangat diapreasiasi oleh masyarakat, yang mana 71% masyarakat setuju akan penerapan kebijakan ini dan yakin dapat menurunkan angka kasus positif.
Sedangkan 54% masyarakat yang tidak setuju disebabkan oleh faktor harga yang dirasa mahal untuk melakukan swab antigen. Warga di Asia Tenggara masih merasakan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 pada pendapatan pribadi dan perilaku belanja mereka.
Indonesia dan Vietnam memiliki optimisme masa depan yang positif secara umum, sementara Singapura pulih dengan kuat. Kembali tingginya kasus positif dan pemberlakuan larangan ketat (lockdown) baru-baru ini telah mendorong sentimen Malaysia dan Thailand 'kembali ke merah'.
"Konsumen masih menahan pengeluaran dalam jumlah besar (major purchase) karena ketidakpastian atas pendapatan dan keamanan pekerjaan. Sisi positifnya, perilaku belanja terpusat pada 'rutinitas pandemi', yang telah berkembang dalam 1 tahun terakhir, sedang turun. Konsumen di Asia Tenggara membuka dompet mereka untuk membeli pengeluaran lebih kecil seperti pakaian, perjalanan lokal, dan aktivitas budaya,” ungkap Viraj Juthanii Group Service Line Leader, Thailand.
(akr)
tulis komentar anda