Kilang Balongan Kebakaran, Pertamina: Tak Perlu Panik, Stok BBM Luber
Senin, 29 Maret 2021 - 12:49 WIB
JAKARTA - Pertamina memastikan pasokan BBM (bahan bakar minyak) aman terkait insiden kebakaran pada tangki T-301G di Kilang Pertamina Balongan sekitar pukul 00.45 dini hari tadi. Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memaparkan, stok nasional untuk gasoline sekarang tercatat 10,5 juta barel yang diperkirakan cukup untuk sekitar 27-28 hari ke depan. ( Baca juga: Kilang Balongan Terbakar, Dirut Pertamina Sampaikan Rasa Prihatin )
"Jadi tidak ada masalah untuk gasoline karena pemakaian per hari nasional itu sekitar 390 Mb atau sekitar 62.500 KL per day," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (29/3/2021).
Demikian juga untuk solar tersedia hari ini sekitar 8,8 juta barel yang diperkirakan cukup untuk sekitar 20 hari ke depan. Sementara untuk avtur stoknya sekitar 3,2 juta barel atau bisa untuk 74 hari konsumsi.
"Jadi tidak perlu panik karena stok sangat banyak, sangat berluber. Ini juga dipengaruhi karena kondisi belum sepenuhnya normal sehingga konsumsi juga belum begitu baik. Jadi stoknya masih sangat tinggi," paparnya.
Dia melanjutkan, untuk kilang Balongan menyuplai daerah sekitar Balongan, Cikampek, dan Plumpang. Untuk Plumpang karena disuplai lewat pipa dari Balongan, stoknya tidak terlalu tinggi karena setiap saat bisa dipompa dari terminal BBM Balongan.
Untuk Plumpang, stok gasoline cukup untuk 12-13 hari dan solar 13 hari ke depan. Sedangkan untuk Cikampek stok gasoline cukup untuk 13 hari dan solarnya 10 hari. Sementara di Balongan sendiri stok gasoline cukup untuk 20 hari dan solarnya jugadi atas 20 hari.
"Kilangnya tidak ada masalah, normal shutdown. Jadi begitu kebakaran bisa ditangani, nanti kilang bisa beroperasi lagi. Jadi tidak ada masalah dengan kilangnya," jelasnya. ( Baca juga: Prosesi Penguburan Mahasiswa Myanmar Ditembaki Pasukan Junta )
Mulyono menuturkan, sambil menunggu pemadaman sekitar 4-5 hari, kehilangan produksi yang tidak bisa disuplai diperkirakan sebesar 400.000 barel. Kehilangan ini akan disuplai dari Cilacap dan kilang RDPU.
"Sekali lagi tak perlu panik karena stok banyak dan kilang sebenarnya tidak ada masalah dan kita bisa cover kebutuhan dari kilang-kilang yang ada," tandasnya.
"Jadi tidak ada masalah untuk gasoline karena pemakaian per hari nasional itu sekitar 390 Mb atau sekitar 62.500 KL per day," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (29/3/2021).
Demikian juga untuk solar tersedia hari ini sekitar 8,8 juta barel yang diperkirakan cukup untuk sekitar 20 hari ke depan. Sementara untuk avtur stoknya sekitar 3,2 juta barel atau bisa untuk 74 hari konsumsi.
"Jadi tidak perlu panik karena stok sangat banyak, sangat berluber. Ini juga dipengaruhi karena kondisi belum sepenuhnya normal sehingga konsumsi juga belum begitu baik. Jadi stoknya masih sangat tinggi," paparnya.
Dia melanjutkan, untuk kilang Balongan menyuplai daerah sekitar Balongan, Cikampek, dan Plumpang. Untuk Plumpang karena disuplai lewat pipa dari Balongan, stoknya tidak terlalu tinggi karena setiap saat bisa dipompa dari terminal BBM Balongan.
Untuk Plumpang, stok gasoline cukup untuk 12-13 hari dan solar 13 hari ke depan. Sedangkan untuk Cikampek stok gasoline cukup untuk 13 hari dan solarnya 10 hari. Sementara di Balongan sendiri stok gasoline cukup untuk 20 hari dan solarnya jugadi atas 20 hari.
"Kilangnya tidak ada masalah, normal shutdown. Jadi begitu kebakaran bisa ditangani, nanti kilang bisa beroperasi lagi. Jadi tidak ada masalah dengan kilangnya," jelasnya. ( Baca juga: Prosesi Penguburan Mahasiswa Myanmar Ditembaki Pasukan Junta )
Mulyono menuturkan, sambil menunggu pemadaman sekitar 4-5 hari, kehilangan produksi yang tidak bisa disuplai diperkirakan sebesar 400.000 barel. Kehilangan ini akan disuplai dari Cilacap dan kilang RDPU.
"Sekali lagi tak perlu panik karena stok banyak dan kilang sebenarnya tidak ada masalah dan kita bisa cover kebutuhan dari kilang-kilang yang ada," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda