Orang Terkaya Dunia Jeff Bezos Dukung Biden Kerek Pajak Perusahaan di AS
Rabu, 07 April 2021 - 19:44 WIB
WASHINGTON - Amazon.com Inc mendukung kenaikan tarif pajak perusahaan AS sebagai bagian dari perbaikan infrastruktur. Kepala Eksekutif Amazon.com sekaligus orang terkaya di dunia Jeff Bezos mendukung fokus Administrasi Biden untuk melakukan investasi yang berani dalam infrastruktur Amerika.
"Kami menyadari investasi ini akan membutuhkan konsesi dari semua sisi, baik secara spesifik dari apa yang disertakan maupun bagaimana pembayarannya (kami mendukung kenaikan pajak perusahaan)," ujar dia seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya selama ini telah banyak kritik dalam beberapa tahun terakhir karena membayar sedikit atau tanpa pajak penghasilan federal AS, sehingga tidak mendukung menaikkan tarif ke angka tertentu. Rencananya, Biden mengusulkan kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen dari 21 persen dan akan merevisi kode pajak untuk menutup celah yang memungkinkan perusahaan memindahkan keuntungan ke luar negeri.
Biden menandaskan, minggu lalu Amazon merupakan salah satu dari 91 perusahaan Fortune 500 yang menggunakan berbagai celah, mereka tidak membayar satu sen pun dalam pajak penghasilan federal. Hal itu kontras dengan keluarga kelas menengah yang membayar tarif pajak lebih dari 20 persen. Setelah tidak membayar pajak penghasilan federal pada 2017 atau 2018, Amazon melaporkan kewajiban pajak federal AS saat ini sebesar 162 juta dolar AS pada 2019 dan kewajiban pajak federal AS sebesar 1,835 miliar dolar AS pada 2020.
Donald Trump presiden AS sebelumnya dan anggota parlemen Republik memangkas suku bunga perusahaan menjadi 21 persen pada 2017 dari 35 persen. Trump berjanji untuk mengatasi infrastruktur negara yang runtuh selama masa kepresidenannya tetapi tidak pernah memenuhi itu.
Kamar Dagang AS bulan lalu menyebut usulan kenaikan pajak perusahaan oleh Biden sangat menyesatkan. Mereka memperingatkan, hal itu akan memperlambat pemulihan ekonomi dan membuat AS kurang kompetitif secara global. Biden pada Juni 2019, mengatakan tidak ada perusahaan yang menghasilkan miliaran laba harus membayar tarif pajak yang lebih rendah daripada petugas pemadam kebakaran dan guru.
"Kami menyadari investasi ini akan membutuhkan konsesi dari semua sisi, baik secara spesifik dari apa yang disertakan maupun bagaimana pembayarannya (kami mendukung kenaikan pajak perusahaan)," ujar dia seperti dilansir dari Reuters, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya selama ini telah banyak kritik dalam beberapa tahun terakhir karena membayar sedikit atau tanpa pajak penghasilan federal AS, sehingga tidak mendukung menaikkan tarif ke angka tertentu. Rencananya, Biden mengusulkan kenaikan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen dari 21 persen dan akan merevisi kode pajak untuk menutup celah yang memungkinkan perusahaan memindahkan keuntungan ke luar negeri.
Biden menandaskan, minggu lalu Amazon merupakan salah satu dari 91 perusahaan Fortune 500 yang menggunakan berbagai celah, mereka tidak membayar satu sen pun dalam pajak penghasilan federal. Hal itu kontras dengan keluarga kelas menengah yang membayar tarif pajak lebih dari 20 persen. Setelah tidak membayar pajak penghasilan federal pada 2017 atau 2018, Amazon melaporkan kewajiban pajak federal AS saat ini sebesar 162 juta dolar AS pada 2019 dan kewajiban pajak federal AS sebesar 1,835 miliar dolar AS pada 2020.
Donald Trump presiden AS sebelumnya dan anggota parlemen Republik memangkas suku bunga perusahaan menjadi 21 persen pada 2017 dari 35 persen. Trump berjanji untuk mengatasi infrastruktur negara yang runtuh selama masa kepresidenannya tetapi tidak pernah memenuhi itu.
Kamar Dagang AS bulan lalu menyebut usulan kenaikan pajak perusahaan oleh Biden sangat menyesatkan. Mereka memperingatkan, hal itu akan memperlambat pemulihan ekonomi dan membuat AS kurang kompetitif secara global. Biden pada Juni 2019, mengatakan tidak ada perusahaan yang menghasilkan miliaran laba harus membayar tarif pajak yang lebih rendah daripada petugas pemadam kebakaran dan guru.
(nng)
tulis komentar anda