Kementan-IPDMIP Fasilitasi Petani Perangkat Uji Tanah
Kamis, 08 April 2021 - 04:33 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya membuka wawasan petani tentang kesuburan tanah melalui pemupukan berimbang. Caranya dengan mengenali Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK).
Kementan didukung Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) melatih petani agar memahami praktik pengujian tanah di wilayah usaha tani mereka. Pelatihan tersebut dilakukan di daerah irigasi (DI) melalui Sekolah Lapang (SL) IPDMIP yang tersebar pada 74 kabupaten di 16 provinsi.
(Baca juga:Kinerja Penyuluh Pertanian Harus Sepadan dengan Statusnya)
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan kegiatan SL bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dan penyuluh. Harapannya, kegiatan ini dapat teknologi tepat guna dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong terciptanya pertanian maju, mandiri dan modern.
“Dari sekolah lapang maka petani didorong mampu mengidentifikasi kebutuhan unsur hara tanaman dan pupuk di wilayahnya didampingi oleh penyuluh,” katanya.
Kegiatan SL digelar oleh Kementan bersama IPDMIP. Sementara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) selaku National Project Management Unit (NPMU) dari IPDMIP 2021.
(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan)
Kegiatan SL IPDMIP terkait PUTS dan PUTK baru-baru ini digelar di DU Waduk Bowo, Desa Jatipayak, Kecamatan Modo, sebagai salah satu wilayah kegiatan IPDMIP di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur untuk 2021.
Pengenalan PUTS dan PUTK di Lamongan diikuti 25 orang peserta dari Poktan Sumber Rejeki Ngelo yang difasilitasi oleh penyuluh setempat dan staf lapangan IPDMIP, dengan supervisor KUPT Ngimbang dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Modo selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani).
Kementan didukung Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) melatih petani agar memahami praktik pengujian tanah di wilayah usaha tani mereka. Pelatihan tersebut dilakukan di daerah irigasi (DI) melalui Sekolah Lapang (SL) IPDMIP yang tersebar pada 74 kabupaten di 16 provinsi.
(Baca juga:Kinerja Penyuluh Pertanian Harus Sepadan dengan Statusnya)
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menegaskan kegiatan SL bertujuan meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani dan penyuluh. Harapannya, kegiatan ini dapat teknologi tepat guna dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong terciptanya pertanian maju, mandiri dan modern.
“Dari sekolah lapang maka petani didorong mampu mengidentifikasi kebutuhan unsur hara tanaman dan pupuk di wilayahnya didampingi oleh penyuluh,” katanya.
Kegiatan SL digelar oleh Kementan bersama IPDMIP. Sementara Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) selaku National Project Management Unit (NPMU) dari IPDMIP 2021.
(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan)
Kegiatan SL IPDMIP terkait PUTS dan PUTK baru-baru ini digelar di DU Waduk Bowo, Desa Jatipayak, Kecamatan Modo, sebagai salah satu wilayah kegiatan IPDMIP di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur untuk 2021.
Pengenalan PUTS dan PUTK di Lamongan diikuti 25 orang peserta dari Poktan Sumber Rejeki Ngelo yang difasilitasi oleh penyuluh setempat dan staf lapangan IPDMIP, dengan supervisor KUPT Ngimbang dan Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Modo selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani).
tulis komentar anda