Perluas Program Agro Solution, Pupuk Indonesia Gandeng Perpadi dan Paskomnas

Sabtu, 10 April 2021 - 12:59 WIB
Bakir menambahkan, keberhasilan program Agro Solution sangat bergantung pada multi-stakeholder yang terlibat. Salah satu stakeholder kunci adalah off-taker atau pihak yang menjamin bahwa hasil panen petani dapat dibeli dengan harga yang baik dan dipasarkan dengan harga kompetitif pula.

Sementara itu, Pupuk Indonesia meningkatkan target luas lahan Agro Solution menjadi 50.000 hektar (ha) pada tahun 2021. Target tersebut akan dilaksanakan oleh lima anggota holding, yaitu Petrokimia Gresik (16.000 ha), Pupuk Kalimantan Timur (12.000 ha), Pupuk Kujang (10.000 ha), Sriwidjaja Palembang (8.000 ha), dan Pupuk Iskandar Muda (4.000 ha).

Sedangkan realisasi Agro Solution hingga 30 Maret 2021 mencapai 16.799 ha atau 33,6% dari target. Melihat antusiasme di lapangan, angka tersebut akan terus bertambah.

Direktur Utama Paskomnas Indonesia, Hartono Wignjopranoto, menilai bahwa Agro Solution akan mendorong petani berkorporasi dan meningkatkan daya saing dan menjadikan pertanian di Indonesia semakin maju. Menurut dia, Agro Solution akan menjadi contoh kegiatan korporasi yang sesuai dengan harapan Presiden RI.

Untuk itu, pihaknya memastikan akan membantu memasarkan hasil panen petani Agro Solution sepanjang kualitas panennya bagus dan berkesinambungan. Sebab, dua poin itu yang akan menentukan hasil optimal di pasar. “Ini momentum yang bagus,” tandas Hartono.



Sebagai informasi, Paskomnas merupakan pasar induk yang sudah terbangun di Palembang, Tangerang, Semarang, dan Surabaya. Paskomnas fokus menjadi off-taker hortikultura dan dibangun untuk membuat akses pemasaran lebih baik dalam pendistribusian produk agribisnis (lokal) ke konsumen (pasar regional/ nasional).

Sementara itu, Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso menyatakan, untuk tahap awal program ini akan diimplementasikan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. “Agro Solution adalah salah satu bentuk tanggung jawab kami turut membantu meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.

Sebagai catatan, Perpadi merupakan organisasi profesi non-pemerintah. Bergerak di bidang usaha penggilingan padi dan pengusaha beras. Saat ini memiliki anggota sebanyak 182.199 unit yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari penggilingan kecil (167.840 unit), sedang (8.624 unit) dan besar (2.117 unit). Mereka terdiri dari pengusaha penggilingan padi swasta, koperasi, BUMN, BUMD dan perorangan.
(ind)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More