Amankan Ketersedian Pangan, Kementan Intervensi Distribusi dan Stok

Selasa, 13 April 2021 - 13:47 WIB
“Sekarang kan posisinya konsumsi pengolahan produk olahan itu 30%, sedangkan sisanya yakni 70% adalah produk fresh. Saya kira ini terbalik dengan negara maju di Eropa atau Amerika. Karena itu kita kembangkan UMKM agar melakukan pengolahan, sehingga tidak ada makanan yang terbuang,” katanya.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman sepakat dengan konsep online dan pembinaan UMKM yang dilakukan Kementan. Menurut dia, langkah tersebut tepat dalam menekan angka impor melalui konsumsi makanan yang tidak terbuang secara percuma.

(Baca juga:Kendalikan Harga Pangan Jelang Ramadhan)

Oleh sebab itu para petani harus belajar proses paska panennya, supaya makanan bertahan lebih lama. Di sisi lain, kata Adhi S Lukman, konsumen juga harus dididik bahwa pola konsumsi yang baik itu adalah dengan tidak membuang makanan. “Misalnya cabai tidak segar itu kan bisa diolah jadi sambal kering,” katanya.

Adhi mengapresiasi kebijakan BKP Kementan terhadap intervensi harga melalui pasar online. Kata dia, saat ini pasar online terus bergairah dan mengalami pertumbuhan yang signifikan.

(Baca juga:Pecah Rekor! Harga Pangan Dunia Meroket hingga 50%)

“Mau tidak mau, pasar online menjadi tren baru. Ke depan saya yakin dengan semakin baiknya infrastruktur internet pasar online ini menjadi bergairah. Hanya saja basisnya masih rendah, tapi pertumbuhannya cukup tinggi dan terus meningkat. Saya lihat makin ke sini makin baik,” tutupnya.
(dar)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More