Ada Dua BUMN yang Bisa Mengelola TMII, Siapa yang Paling Pas?
Rabu, 14 April 2021 - 14:31 WIB
JAKARTA - Pemerintah belum menetapkan atau menyerahkan pengelolaan kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kepada BUMN sektor pariwisata . Kelanjutan itu belum diputuskan usai otoritas mengambil alih TMII dari Yayasan Harapan Kita.
Ada dua perseroan di bidang pariwisata yang dimiliki negara. Pertama, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata. Kemudian, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
Lantas, siapa yang nantinya mengelola TMII yang berlokasi di Timur Jakarta? ( Baca juga: Memburu Aset Negara )
Pengamat BUMN dan LM FEB Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto, menilai TMII cukup relevan dikelola oleh ITDC. Penilaiannya didasari pada kinerja perseroan yang sudah terbukti mengelola sejumlah destinasi bertaraf dunia. Salah satunya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Menurut saya yang relevan adalah ITDC. Kenapa? Ya, salah satu spesialisasi ITDC adalah melakukan pengelolaan kawasan wisata. Saat ini mereka sedang membangun KEK Mandalika dengan harapan segera bisa menggelar sirkuit GP500 di semester 1 Tahun 2022," ujar Toto saat dihubungin MNC Portal Indonesia, Rabu (14/4/2021).
ITDC punya pekerjaan rumah (PR) apabila ditunjuk sebegai pengelola TMII. Menurut Toto salah satunya adalah peremajaan fasilitas rekreasi yang saat ini berusia tua. Bahkan, perseroan harus melakukan pengembangan segmen baru wisata dalam konteks atau tema 'Menjaga keberagaman Indonesia'.
Prospek TMII ke depan tetap baik karena destinasi ini relatif sudah dikenal sebagai destinasi wisata unggulan secara nasional. ( Baca juga: IATMI Rekomendasikan Keterbukaan Data Efisiensi dan Strategi Pembiayaan Proyek )
"Tinggal memoles dengan tambahan wahana baru yang lebih sesuai dengan minat dan kecenderungan masyarakat sejalan dengan tujuan TMII sebagai sarana belajar keberagaman di Indonesia," tutur dia.
Sementara itu, manajemen ITDC mengaku belum menerima arahan pemerintah ihwal pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah. Bahkan, saat ini belum ada pembicaraan apapun.
"Kami di ITDC belum tahu, karena belum ada arahan apa pun terkait itu. Belum ada pembicaraan apa pun," ujar Vice President Corporate Secretary ITDC Miranti N. Rendranti, saat dikonfirmasi.
Ada dua perseroan di bidang pariwisata yang dimiliki negara. Pertama, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC sebagai pengembang dan pengelola kawasan pariwisata. Kemudian, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
Lantas, siapa yang nantinya mengelola TMII yang berlokasi di Timur Jakarta? ( Baca juga: Memburu Aset Negara )
Pengamat BUMN dan LM FEB Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto, menilai TMII cukup relevan dikelola oleh ITDC. Penilaiannya didasari pada kinerja perseroan yang sudah terbukti mengelola sejumlah destinasi bertaraf dunia. Salah satunya adalah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Menurut saya yang relevan adalah ITDC. Kenapa? Ya, salah satu spesialisasi ITDC adalah melakukan pengelolaan kawasan wisata. Saat ini mereka sedang membangun KEK Mandalika dengan harapan segera bisa menggelar sirkuit GP500 di semester 1 Tahun 2022," ujar Toto saat dihubungin MNC Portal Indonesia, Rabu (14/4/2021).
ITDC punya pekerjaan rumah (PR) apabila ditunjuk sebegai pengelola TMII. Menurut Toto salah satunya adalah peremajaan fasilitas rekreasi yang saat ini berusia tua. Bahkan, perseroan harus melakukan pengembangan segmen baru wisata dalam konteks atau tema 'Menjaga keberagaman Indonesia'.
Prospek TMII ke depan tetap baik karena destinasi ini relatif sudah dikenal sebagai destinasi wisata unggulan secara nasional. ( Baca juga: IATMI Rekomendasikan Keterbukaan Data Efisiensi dan Strategi Pembiayaan Proyek )
"Tinggal memoles dengan tambahan wahana baru yang lebih sesuai dengan minat dan kecenderungan masyarakat sejalan dengan tujuan TMII sebagai sarana belajar keberagaman di Indonesia," tutur dia.
Sementara itu, manajemen ITDC mengaku belum menerima arahan pemerintah ihwal pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah. Bahkan, saat ini belum ada pembicaraan apapun.
"Kami di ITDC belum tahu, karena belum ada arahan apa pun terkait itu. Belum ada pembicaraan apa pun," ujar Vice President Corporate Secretary ITDC Miranti N. Rendranti, saat dikonfirmasi.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda