Kementan Tingkatkan Kapasitas Petani di Sekolah Lapang
Kamis, 15 April 2021 - 05:26 WIB
JAKARTA - Apabila sektor pertanian ingin berkembang, maka sebelum membangun sarana prasarana dan menyiapkan alat mesin pertanian (alsintan), tingkatkan dahulu kapasitas petani dan penyuluh selaku SDM pertanian. Sebab, SDM merupakan pengungkit utama produktivitas pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mencotohkan kebangkitan Jepang di era Perang Dunia II. Ketika itu Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu pada 8 Agustus 1945.
(Baca juga:Tingkatkan Produktivitas, IPDMIP Dukung Kementan di Daerah Irigasi)
Kaisar Hirohito memilih menemui guru di seantero Negeri Sakura. Kaisar meminta para guru tersebut untuk mendidik generasi muda Jepang. Tujuannya agar bangsa Jepang segera bangkit. “Terbukti, inovasi teknologi membuat Jepang bangkit mengimbangi dominasi Barat,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/4/2021).
Semangat membangun SDM pertanian, terus diupayakan BPPSDMP melalui Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) pada 74 kabupaten di 16 provinsi. “Faktor utama pengungkit produktivitas pertanian adalah SDM pertanian. Kontribusi terbesar setelah benih, pupuk, sarana prasarana dan alsintan,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Amankan Ketersedian Pangan, Kementan Intervensi Distribusi dan Stok)
Dia mendukung langkah Kementan didukung IPDMIP menggelar kegiatan Sekolah Lapang (SL) sebagai sarana penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pada petani di daerah irigasi (DI) yang dibidik IPDMIP. Cakupannya 875.249 hektare (ha) atau 778 DI dan jaringan irigasi direhabilitasi seluas 330.037 ha. Di antaranya SL IPDMIP pada 10 DI di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, baru-baru ini.
“SL IPDMIP akan memberikan banyak pengetahuan baru untuk petani. Pengetahuan itu harus bisa diserap dan diimplementasikan ke lahan masing-masing,” kata Dedi.
(Baca juga:Pakai Jurus Simontok, Kementan Jinakkan Harga Sembako)
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mencotohkan kebangkitan Jepang di era Perang Dunia II. Ketika itu Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu pada 8 Agustus 1945.
(Baca juga:Tingkatkan Produktivitas, IPDMIP Dukung Kementan di Daerah Irigasi)
Kaisar Hirohito memilih menemui guru di seantero Negeri Sakura. Kaisar meminta para guru tersebut untuk mendidik generasi muda Jepang. Tujuannya agar bangsa Jepang segera bangkit. “Terbukti, inovasi teknologi membuat Jepang bangkit mengimbangi dominasi Barat,” kata Dedi Nursyamsi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/4/2021).
Semangat membangun SDM pertanian, terus diupayakan BPPSDMP melalui Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi/Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) pada 74 kabupaten di 16 provinsi. “Faktor utama pengungkit produktivitas pertanian adalah SDM pertanian. Kontribusi terbesar setelah benih, pupuk, sarana prasarana dan alsintan,” kata Dedi Nursyamsi.
(Baca juga:Amankan Ketersedian Pangan, Kementan Intervensi Distribusi dan Stok)
Dia mendukung langkah Kementan didukung IPDMIP menggelar kegiatan Sekolah Lapang (SL) sebagai sarana penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pada petani di daerah irigasi (DI) yang dibidik IPDMIP. Cakupannya 875.249 hektare (ha) atau 778 DI dan jaringan irigasi direhabilitasi seluas 330.037 ha. Di antaranya SL IPDMIP pada 10 DI di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, baru-baru ini.
“SL IPDMIP akan memberikan banyak pengetahuan baru untuk petani. Pengetahuan itu harus bisa diserap dan diimplementasikan ke lahan masing-masing,” kata Dedi.
(Baca juga:Pakai Jurus Simontok, Kementan Jinakkan Harga Sembako)
Lihat Juga :
tulis komentar anda