Ini Dia Kekuatan WhatsApp Group buat Jualan Daring
Minggu, 18 April 2021 - 07:30 WIB
JAKARTA - Ternyata strategi mendapatkan cuan dari berjualan online tidak melulu harus mengandalkan Instagram atau marketplace. Tapi juga ada opsi gratisan yang bisa dijadikan andalan, yaitu WhatsApp Group atau WAG .
Salah satu pemainnya adalah Bella yang menceritakan alasan pribadinya memilih berjualan melalui WAG. Dirinya mengaku termotivasi karena sudah ikut grup WhatsApp orang lain. Lalu akhirnya dia pun tertarik untuk mencoba berjualan dengan cara yang sama.
"Sekarang saya aktif di dua WAG yang pertama grup milik saya, dan satu lagi grup orang lain yang saya ikuti," kata Bella saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta (17/4/2021). ( Baca juga:Ojo Sebel! Simak Keuntungan Jualan di Grup WhatsApp )
Dia menjelaskan keseruan di WAG karena materi promosi produk yang lebih mudah untuk dishare. Lalu juga bisa dikreasikan dengan bermacam-macam tipe file, mulai dari foto, video, ataupun pdf. "Jadi lebih praktis karena cukup hanya sekali kirim ke grup untuk semua anggotanya," ujarnya.
Kemudian juga dia bercerita sistem berjualan di WAG kebanyakan menerapkan barang pre-order alias dipesan lebih dulu. Jadi lebih mudah koordinasi dan mendata apabila semua dikumpulkan dalam satu grup.
Tidak hanya itu, para member yang ada di grup juga bisa melakukan swalayan. Mereka yang ingin memesan, akan langsung mendaftarkan diri di grup. Semakin banyak yang mendaftarkan diri, akan jadi magnet bagi partisipasi anggota yang lain di grup. Tentunya mereka juga ikut memesan.
"Secara tidak langsung orang pasti mikir, ih barang itu banyak yang pesan, emang bagus ya? Emang ini ya? Jadi mau tidak mau akan ikut pesan. Bahkan mereka bisa ikutan buat grup baru untuk berjualan juga. Jadi nanti pasti semakin banyak lagi yang pesan," bebernya panjang.
Sementara melalui sosmed diakuinya tetap digunakan berjualan tapi fokus hanya untuk iklan. "Karena setiap ada yang tanya melalui sosmed, pasti saya sarankan join grup untuk lebih tahu detailnya," katanya. ( Baca juga:Ingin Berkunjung ke IIMS, Ini Daftar Promo yang Harus Anda Ketahui )
Dengan kesibukannya berjualan melalui WAG dirinya belum sampai membutuhkan karyawan. Karena semua masih bisa ditanganinya sendirian.
Lalu soal produk yang laku diakuinya tidak ada yang khusus. Karena dagangannya bervariasi mulai dari keperluan rumah tangga hingga produk anak-anak. "Saya jualan juga selalu ganti-ganti barangnya, tidak ada produk yang tetap kok," tambahnya.
Salah satu pemainnya adalah Bella yang menceritakan alasan pribadinya memilih berjualan melalui WAG. Dirinya mengaku termotivasi karena sudah ikut grup WhatsApp orang lain. Lalu akhirnya dia pun tertarik untuk mencoba berjualan dengan cara yang sama.
"Sekarang saya aktif di dua WAG yang pertama grup milik saya, dan satu lagi grup orang lain yang saya ikuti," kata Bella saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta (17/4/2021). ( Baca juga:Ojo Sebel! Simak Keuntungan Jualan di Grup WhatsApp )
Dia menjelaskan keseruan di WAG karena materi promosi produk yang lebih mudah untuk dishare. Lalu juga bisa dikreasikan dengan bermacam-macam tipe file, mulai dari foto, video, ataupun pdf. "Jadi lebih praktis karena cukup hanya sekali kirim ke grup untuk semua anggotanya," ujarnya.
Kemudian juga dia bercerita sistem berjualan di WAG kebanyakan menerapkan barang pre-order alias dipesan lebih dulu. Jadi lebih mudah koordinasi dan mendata apabila semua dikumpulkan dalam satu grup.
Tidak hanya itu, para member yang ada di grup juga bisa melakukan swalayan. Mereka yang ingin memesan, akan langsung mendaftarkan diri di grup. Semakin banyak yang mendaftarkan diri, akan jadi magnet bagi partisipasi anggota yang lain di grup. Tentunya mereka juga ikut memesan.
"Secara tidak langsung orang pasti mikir, ih barang itu banyak yang pesan, emang bagus ya? Emang ini ya? Jadi mau tidak mau akan ikut pesan. Bahkan mereka bisa ikutan buat grup baru untuk berjualan juga. Jadi nanti pasti semakin banyak lagi yang pesan," bebernya panjang.
Sementara melalui sosmed diakuinya tetap digunakan berjualan tapi fokus hanya untuk iklan. "Karena setiap ada yang tanya melalui sosmed, pasti saya sarankan join grup untuk lebih tahu detailnya," katanya. ( Baca juga:Ingin Berkunjung ke IIMS, Ini Daftar Promo yang Harus Anda Ketahui )
Dengan kesibukannya berjualan melalui WAG dirinya belum sampai membutuhkan karyawan. Karena semua masih bisa ditanganinya sendirian.
Lalu soal produk yang laku diakuinya tidak ada yang khusus. Karena dagangannya bervariasi mulai dari keperluan rumah tangga hingga produk anak-anak. "Saya jualan juga selalu ganti-ganti barangnya, tidak ada produk yang tetap kok," tambahnya.
(uka)
tulis komentar anda