Peran Perempuan dalam Pengembangan Usaha Syariah Bukan Main-main
Minggu, 25 April 2021 - 19:29 WIB
JAKARTA - Berbagai program sinergi pengembangan usaha syariah yang dilakukan Bank Indonesia (BI) bersama stakeholders ditempuh dengan melibatkan peran perempuan . Saat ini perkembangan ekonomi syariah secara global terus meningkat.
"BI terus melakukan pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia salah satunya melalui pemberdayaan perempuan," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.
Berdasarkan laporan Refinitiv dan ICD, aset keuangan syariah global diproyeksi naik dari USD2,8 triliun pada 2019 menjadi USD3,69 triliun pada 2024 mendatang.
Pertumbuhan aset keuangan syariah global ini dipastikan juga terjadi di Indonesia. Pertumbuhan yang pesat ini juga dilakukan melalui pemberdayaan perempuan.
“Menarik pula, BSI sebagai bank hasil penggabungan tiga bank syariah milik BUMN juga memiliki jumlah pegawai perempuan cukup banyak. Dari total hampir 20.000 karyawan BSI, sekitar 40% di antaranya adalah perempuan. Porsi senior management perempuan 20% dan porsi BOD sudah 20% wanita,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.
Karena itu, Hery Gunardi mengatakan, peran perempuan semakin diperhitungkan di Tanah Air baik dari sisi bisnis maupun keuangan. Termasuk di perbankan syariah secara umum dan BSI khususnya.
Partisipasi perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di perekonomian, sosial, maupun politik, tegas dia, bukan karena belas kasihan atau kuota yang ditetapkan oleh pemerintah atau unit usaha. Namun lantaran kemampuan dan profesionalitas dari kaum perempuan.
BI terus mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya, mendorong inklusi keuangan bagi 130 juta penduduk yang masih belum terjangkau akses perbankan melalui pengembangan layanan bank syariah pelat merah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
"BI terus melakukan pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia salah satunya melalui pemberdayaan perempuan," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.
Baca Juga
Berdasarkan laporan Refinitiv dan ICD, aset keuangan syariah global diproyeksi naik dari USD2,8 triliun pada 2019 menjadi USD3,69 triliun pada 2024 mendatang.
Pertumbuhan aset keuangan syariah global ini dipastikan juga terjadi di Indonesia. Pertumbuhan yang pesat ini juga dilakukan melalui pemberdayaan perempuan.
“Menarik pula, BSI sebagai bank hasil penggabungan tiga bank syariah milik BUMN juga memiliki jumlah pegawai perempuan cukup banyak. Dari total hampir 20.000 karyawan BSI, sekitar 40% di antaranya adalah perempuan. Porsi senior management perempuan 20% dan porsi BOD sudah 20% wanita,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi.
Karena itu, Hery Gunardi mengatakan, peran perempuan semakin diperhitungkan di Tanah Air baik dari sisi bisnis maupun keuangan. Termasuk di perbankan syariah secara umum dan BSI khususnya.
Partisipasi perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di perekonomian, sosial, maupun politik, tegas dia, bukan karena belas kasihan atau kuota yang ditetapkan oleh pemerintah atau unit usaha. Namun lantaran kemampuan dan profesionalitas dari kaum perempuan.
BI terus mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya, mendorong inklusi keuangan bagi 130 juta penduduk yang masih belum terjangkau akses perbankan melalui pengembangan layanan bank syariah pelat merah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Lihat Juga :
tulis komentar anda