Berdamai dengan Covid-19, Bappenas Siapkan Rencana New Normal
Kamis, 21 Mei 2020 - 20:29 WIB
JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk hidup berdamai dengan virus corona (Covid-19). Pihak Istana menampik kata "berdamai" ini sebagai tindakan menyerah, melainkan melakukan penyesuaian baru dalam tatanan kehidupan alias new normal.
Dalam menyongsong fase new normal ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah sedang menyusun kebijakan new normal, dimana akan mengambil langkah-langkah yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Karena itu kita harus tentukan kebijakan penyesuaian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan kriteria dan langkah-langkah tertentu dan Bappenas merujuk apa yang telah dianjurkan WHO. Dan kami ikuti," ujar Suharso dalam video conference di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Selain itu, Suharso menyampaikan bahwa pihaknya akan mengajak diskusi pakar epidemologi mengenai hitung-hitungan yang cermat dan tepat dalam rangka menentukan kebijakan ke depan.
"Kalau nanti memenuhi syarat, akan dilakukan pengurangan PSBB. Kalau dihitung lagi ada hal-hal yang membahayakan masyarakat tentu PSBB kembali diberlakukan. Mari kita jaga dan sama-sama melakukan penyesuaian yang mengurangi atau melonggarkan PSBB, kita jaga dengan cermat agar kehhidupan itu teratur dan sesuai dengan new normal," ucapnya.
Plt. Ketua Umum PPP ini menuturkan, Indonesia juga akan mengambil pengalaman dari negara lain yang berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan penurunan angka positif yang signifikan.
"Jadi enggak ada satupun negara di dunia yang ambil kebijakan secara gegabah. Tapi dengan cermat dan hati-hati dan benar-benar dihitung. Pak Presiden sampaikan kita tidak bisa dengan gegap gempita menguniversalkan semua keadaan di Indonesia," kata dia.
Dalam menyongsong fase new normal ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan pemerintah sedang menyusun kebijakan new normal, dimana akan mengambil langkah-langkah yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Karena itu kita harus tentukan kebijakan penyesuaian Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan kriteria dan langkah-langkah tertentu dan Bappenas merujuk apa yang telah dianjurkan WHO. Dan kami ikuti," ujar Suharso dalam video conference di Jakarta, Kamis (21/5/2020).
Selain itu, Suharso menyampaikan bahwa pihaknya akan mengajak diskusi pakar epidemologi mengenai hitung-hitungan yang cermat dan tepat dalam rangka menentukan kebijakan ke depan.
"Kalau nanti memenuhi syarat, akan dilakukan pengurangan PSBB. Kalau dihitung lagi ada hal-hal yang membahayakan masyarakat tentu PSBB kembali diberlakukan. Mari kita jaga dan sama-sama melakukan penyesuaian yang mengurangi atau melonggarkan PSBB, kita jaga dengan cermat agar kehhidupan itu teratur dan sesuai dengan new normal," ucapnya.
Plt. Ketua Umum PPP ini menuturkan, Indonesia juga akan mengambil pengalaman dari negara lain yang berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan penurunan angka positif yang signifikan.
"Jadi enggak ada satupun negara di dunia yang ambil kebijakan secara gegabah. Tapi dengan cermat dan hati-hati dan benar-benar dihitung. Pak Presiden sampaikan kita tidak bisa dengan gegap gempita menguniversalkan semua keadaan di Indonesia," kata dia.
(bon)
tulis komentar anda