PT PAL Mampu Buat Kapal Selam, Kementerian BUMN: Simbol Kita Kuasai Teknologi
Selasa, 27 April 2021 - 13:22 WIB
JAKARTA - Di tengah sorotan sejumlah pihak terhadap Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia ( Alutsista ) TNI, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginginkan agar PT PAL Indonesia (Persero) dapat mengekspor peralatan utama militer Indonesia.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut, industri galangan kapal milik negara itu harus memproduksi alat militer di sektor maritim. Dengan begitu, upaya ekspor ke negara tujuan bisa dilakukan.
“Semoga PT PAL bisa menghasilkan produk-produk maritim yang terbaik untuk Indonesia. Dan kita harapkan ke depan hasil produknya bisa ekspor ke luar negeri. Jadi bukan lagi hanya dipakai ke dalam negeri”, ujar Arya dikutip, Selasa (27/4/2021).
Dalam catatan PT PAL, ekspor Alutsista matra laut sudah dilakukan sejak 2017. Pada kesempatan tersebut PAL, menyerahkan kapal BRP Davao Del Sur kepada pemesan, yaitu Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Pesanan tersebut merupakan kapal kedua dari paket 2 unit kapal berkelas Strategic Sealift Vessel (SSV). Sebelumnya PAL menyerahkan kapal pertama yaitu BRP Tarlac pada 2016.
Saat ini, manajemen perseroan tengah melakukan pendekatan serius kepada negara peminat produk alutsista dan elektrifikasi energi. DI bidang alutsista matra laut PAL saat ini dalam proses pendekatan kepada negara-negara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika untuk produk varian dari KCR 60 M dan Landing Dock.
Bahkan, di bidang elektrifikasi energi Barge Mounted Power Plant (BMPP) menjadi andalan potensi perusahaan untuk ekspor dengan negara tujuan utama Bangladesh.
Arya mengapresiasi PT PAL atas pencapaian perusahaan yang telah membuat kapal selam Alugoro atau KRI Alugoro-405. Kapal ini merupakan kapal selam yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui PT PAL yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
“Kemarin Alugoro yang sudah diserahterimakan ke Kementerian Pertahanan tentu adalah momentum bagus. Karena Alugoro merupakan simbol bahwa kita telah menguasai teknologi yang terbaik," katanya.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut, industri galangan kapal milik negara itu harus memproduksi alat militer di sektor maritim. Dengan begitu, upaya ekspor ke negara tujuan bisa dilakukan.
“Semoga PT PAL bisa menghasilkan produk-produk maritim yang terbaik untuk Indonesia. Dan kita harapkan ke depan hasil produknya bisa ekspor ke luar negeri. Jadi bukan lagi hanya dipakai ke dalam negeri”, ujar Arya dikutip, Selasa (27/4/2021).
Dalam catatan PT PAL, ekspor Alutsista matra laut sudah dilakukan sejak 2017. Pada kesempatan tersebut PAL, menyerahkan kapal BRP Davao Del Sur kepada pemesan, yaitu Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Pesanan tersebut merupakan kapal kedua dari paket 2 unit kapal berkelas Strategic Sealift Vessel (SSV). Sebelumnya PAL menyerahkan kapal pertama yaitu BRP Tarlac pada 2016.
Saat ini, manajemen perseroan tengah melakukan pendekatan serius kepada negara peminat produk alutsista dan elektrifikasi energi. DI bidang alutsista matra laut PAL saat ini dalam proses pendekatan kepada negara-negara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika untuk produk varian dari KCR 60 M dan Landing Dock.
Baca Juga
Bahkan, di bidang elektrifikasi energi Barge Mounted Power Plant (BMPP) menjadi andalan potensi perusahaan untuk ekspor dengan negara tujuan utama Bangladesh.
Arya mengapresiasi PT PAL atas pencapaian perusahaan yang telah membuat kapal selam Alugoro atau KRI Alugoro-405. Kapal ini merupakan kapal selam yang dibangun oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui PT PAL yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
“Kemarin Alugoro yang sudah diserahterimakan ke Kementerian Pertahanan tentu adalah momentum bagus. Karena Alugoro merupakan simbol bahwa kita telah menguasai teknologi yang terbaik," katanya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda