IFAD Kagumi Kecanggihan Agriculture War Room Kementan

Rabu, 28 April 2021 - 03:06 WIB
Mentan Syahrul menegaskan bahwa fokus program Kementan mengembangkan BPP berbasis digital melalui KostraTani. Karena penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian modern, sehingga keberhasilan pertanian ditentukan dari lapangan.

“Kami apresiasi dukungan dan fleksibilitas IFAD pada manajemen program dalam melakukan penyesuaian implementasi kegiatan di lapangan, khususnya di masa pandemi Covid-19,” kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, Kementan menghargai upaya IFAD dalam mendukung program nasional Kementan. Seperti meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan pada Program Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project (IPDMIP).

(Baca juga:Dorong Produktivitas, Kementan Tingkatkan Wawasan Petani)

Selain itu juga mendorong tumbuhnya agripreneur dan petani milenial di Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dan pengembangan agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan melalui UPLAND.

Dedi Nursyamsi selaku Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menambahkan, BPPSDMP Kementan telah bekerja sama dengan IFAD melaksanakan program-program IPDMIP, READSI, dan YESS.

“Kementan apresiasi dukungan IFAD pada digitalisasi melalui penguatan KostraTani pada 5.733 BPP di seluruh Indonesia. Khususnya pembangunan pertanian di daerah irigasi maupun petani milenial,” kata Dedi Nursyamsi.

Dukungan IFAD, katanya, penguatan BPP KostraTani meliputi pengadaan sarana komputer dan internet serta koneksi 5.733 BPP dengan AWR Kementan di Jakarta. AWR menjadi fasilitator/pengelola data pertanian dari BPP KostraTani. Di saat yang sama, AWR Kementan juga memonitor standing crop padi di seluruh Indonesia.

Dedi Nursyamsi menambahkan, informasi ini hingga level kecamatan pada BPP KostraTani yang bisa diverifikasi melalui AWR Kementan. “Selain itu, Kementan juga melakukan peningkatan kapasitas penyuluh dan petani melalui pelatihan-pelatihan dari AWR ke BPP KostraTani secara rutin maupun insidental,” katanya.

Menurutnya, Kementan juga memanfaatkan AWR mengomunikasikan kebijakan dan program melalui Laporan Utama Kementan, bagi kepentingan petani yang dikomunikasikan intensif oleh penyuluh lapangan.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More