IFAD Kagumi Kecanggihan Agriculture War Room Kementan

Rabu, 28 April 2021 - 03:06 WIB
loading...
IFAD Kagumi Kecanggihan...
Kepala Perwakilan IFAD di Indonesia, Ivan Cossio Cortez (dua kiri) dan Mentan Syahrul Yasin Limpo (tiga kiri) menyimak paparan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi di AWR. (Foto: Dok. Kementan)
A A A
JAKARTA - IFAD, Lembaga Pendanaan Internasional untuk Pembangunan Pertanian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku kagum pada kemampuan Pusat Data, Agriculture War Room (AWR) Kementerian Pertanian (Kementan) . Teknologi ini mampu monitor kegiatan 5.733 Balai Penyuluhan Pertanian selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani) di 34 provinsi.

Kekaguman tersebut dikemukakan Indonesia's Country Director IFAD, Ivan Cossio Cortez saat menyaksikan kemampuan AWR Kementan di Jakarta, Senin (26/4). Pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi dan sejumlah pejabat eselon satu Kementan.

(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Tingkatkan Kompetensi)

“Unbelievable... Kami sangat senang bisa mengetahui AWR. Untuk itu kami siap terus support Mentan Syahrul Yasin Limpo apabila dibutuhkan dalam mengembangkan AWR menjadi lebih baik lagi ke depan,” kata Ivan.

Selaku Kepala Perwakilan International Fund for Food and Agriculture Development (IFAD) untuk Indonesia, Ivan Cossio Cortez memberikan apresiasi kepada Mentan Syahrul atas keberadaan AWR dan BPP KostraTani dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani Indonesia.

(Baca juga:IPDIMP Dukung Kementan Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern)

Menurutnya, informasi melalui teknologi satelit tersebut sangat berguna bagi Kementan. Dengan teknologi ini, informasi di pusat dapat secara langsung disampaikan kepada para petani dan penyuluh di seluruh Indonesia. Begitu pula sebaliknya.

“AWR adalah inovasi pertanian modern yang pernah dicetuskan Mentan Syahrul. Melalui AWR, petani dapat mengetahui potensi lahan pertanian, termasuk tingkat produktivitas lahan maupun kendala dan tantangan sehingga dapat diantisipasi sejak dini. Keberhasilan panen akan lebih meningkat,” kata Ivan.

(Baca juga:Kementan Jaga Produksi dan Pengendalian Pangan)

Mentan Syahrul menegaskan bahwa fokus program Kementan mengembangkan BPP berbasis digital melalui KostraTani. Karena penyuluh pertanian merupakan ujung tombak pembangunan pertanian modern, sehingga keberhasilan pertanian ditentukan dari lapangan.

“Kami apresiasi dukungan dan fleksibilitas IFAD pada manajemen program dalam melakukan penyesuaian implementasi kegiatan di lapangan, khususnya di masa pandemi Covid-19,” kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, Kementan menghargai upaya IFAD dalam mendukung program nasional Kementan. Seperti meningkatkan produktivitas, akses pasar dan layanan keuangan pada Program Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project (IPDMIP).

(Baca juga:Dorong Produktivitas, Kementan Tingkatkan Wawasan Petani)

Selain itu juga mendorong tumbuhnya agripreneur dan petani milenial di Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dan pengembangan agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan melalui UPLAND.

Dedi Nursyamsi selaku Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menambahkan, BPPSDMP Kementan telah bekerja sama dengan IFAD melaksanakan program-program IPDMIP, READSI, dan YESS.

“Kementan apresiasi dukungan IFAD pada digitalisasi melalui penguatan KostraTani pada 5.733 BPP di seluruh Indonesia. Khususnya pembangunan pertanian di daerah irigasi maupun petani milenial,” kata Dedi Nursyamsi.

Dukungan IFAD, katanya, penguatan BPP KostraTani meliputi pengadaan sarana komputer dan internet serta koneksi 5.733 BPP dengan AWR Kementan di Jakarta. AWR menjadi fasilitator/pengelola data pertanian dari BPP KostraTani. Di saat yang sama, AWR Kementan juga memonitor standing crop padi di seluruh Indonesia.

Dedi Nursyamsi menambahkan, informasi ini hingga level kecamatan pada BPP KostraTani yang bisa diverifikasi melalui AWR Kementan. “Selain itu, Kementan juga melakukan peningkatan kapasitas penyuluh dan petani melalui pelatihan-pelatihan dari AWR ke BPP KostraTani secara rutin maupun insidental,” katanya.

Menurutnya, Kementan juga memanfaatkan AWR mengomunikasikan kebijakan dan program melalui Laporan Utama Kementan, bagi kepentingan petani yang dikomunikasikan intensif oleh penyuluh lapangan.

“Bahkan Mentan Syahrul bisa langsung menyapa petani setiap hari Jumat dari AWR ke seluruh BPP Kostratani melalui kegiatan terjadwal seperti Mentan Sapa Petani dan Penyuluh atau MSPP maupun Ngobrol Asyik Penyuluhan disingkat Ngobras,” kata Dedi Nursyamsi.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1692 seconds (0.1#10.140)