Permintaan Meningkat Industri Baterai Garap Segmen Industri
Selasa, 04 Mei 2021 - 05:53 WIB
JAKARTA - Kebutuhan industri terhadap baterai terus bertambah. Penyediaan baterai berupa aki kering di industri-industri skala kecil dan menengah itu bertujuan untuk mem-back up sumber energi listrik. Menurut CEO Voz Indonesia Rudi Yang, baterai yang kini banyak digunakan yakni tipe VRLA AGM, VRLA GEL, dan VRLA Deepcycle. “Untuk kategori itu umumnya dibuat dengan bahan baku yang baik untuk berbagai sumber energi,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya Senin (3/5/2021)
(Baca Juga : Tim Mahasiswa ITS Inovasikan Elektrolit Baterai Berbahan Pupuk ZA )
Dia menuturkan baterai VRLA AGM biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan umum.Baterai kering ini dibuat dengan teknologi regulasi AGM valve dari bahan bakuvdengan kemurnian tinggi untuk menjaga kualitas. “Karenanya, baterai kering ini bisa memastikan kapasitas yang tersedia memadai di waktu siaga,sehingga dapat dipasang dalam orientasi apapun dan tidak memerlukan perawatan konstan,” ucapnya.
Menurut Rudi, baterai ini juga memiliki umur pemakaian panjang, dan bisa diaplikasikan pada sistem UPS, EPS, Inverter, sistem keamanan dan lampu emergency.Sedangkan baterai VRLA GEL memiliki tingkat pengosonga rendah. Rudi mengatakan, baterai ini menggunakan pemisah AGM yang membuat resistansi lebih rendah dengan tekanan perakitan yang lebih tinggi, untuk meningkatkan umur siklus yang lebih dalam. Baterai ini juga menggubakan bahan dasar ABS yang kuat sebagai pelindung, sehingga mampu bertahan di setiap kondisi cuaca. “Baterai ini memiliki umur pemakaian yang panjang dan sangat cocok untuk perangkat solar system,” katanya.
(Baca Juga : Unboxing realme narzo 30A, Ponsel Gaming Rp1,8 Juta dengan Baterai 6.000 mAh )
Sementara, baterai VRLA Deepcycle menggunakan Absorbent Glass Mat (AGM) Teknologi. Baterau Deepcycle baterai diklaim cocok untuk sistem panel surya baik SHS (Solar Home System), PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya), Pompa Tenaga Surya, Lampu Jalan Tenaga Surya, dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
(Baca Juga : Tim Mahasiswa ITS Inovasikan Elektrolit Baterai Berbahan Pupuk ZA )
Dia menuturkan baterai VRLA AGM biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan umum.Baterai kering ini dibuat dengan teknologi regulasi AGM valve dari bahan bakuvdengan kemurnian tinggi untuk menjaga kualitas. “Karenanya, baterai kering ini bisa memastikan kapasitas yang tersedia memadai di waktu siaga,sehingga dapat dipasang dalam orientasi apapun dan tidak memerlukan perawatan konstan,” ucapnya.
Menurut Rudi, baterai ini juga memiliki umur pemakaian panjang, dan bisa diaplikasikan pada sistem UPS, EPS, Inverter, sistem keamanan dan lampu emergency.Sedangkan baterai VRLA GEL memiliki tingkat pengosonga rendah. Rudi mengatakan, baterai ini menggunakan pemisah AGM yang membuat resistansi lebih rendah dengan tekanan perakitan yang lebih tinggi, untuk meningkatkan umur siklus yang lebih dalam. Baterai ini juga menggubakan bahan dasar ABS yang kuat sebagai pelindung, sehingga mampu bertahan di setiap kondisi cuaca. “Baterai ini memiliki umur pemakaian yang panjang dan sangat cocok untuk perangkat solar system,” katanya.
(Baca Juga : Unboxing realme narzo 30A, Ponsel Gaming Rp1,8 Juta dengan Baterai 6.000 mAh )
Sementara, baterai VRLA Deepcycle menggunakan Absorbent Glass Mat (AGM) Teknologi. Baterau Deepcycle baterai diklaim cocok untuk sistem panel surya baik SHS (Solar Home System), PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya), Pompa Tenaga Surya, Lampu Jalan Tenaga Surya, dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda