Benih Padi Kementan Dukung Produktivitas Petani Penangkar
Selasa, 11 Mei 2021 - 03:53 WIB
JAKARTA - Benih unggul merupakan salah satu pengungkit produktivitas padi. Maka, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendukung produktivitas penangkar benih. Salah satu caranya dengan mencetak penangkar benih daerah irigasi (DI) melalui Sekolah Lapang (SL) didukung program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penangkaran benih padi vital untuk pemberdayaan dan kemandirian petani agar berdaya saing. Penangkaran padi ini terutama dilakukan melalui SL IPDMIP bagi petani di daerah irigasi (DI) pada 74 kabupaten di 16 provinsi.
(Baca juga:Kementan: Alokasi Impor GPS Sudah Sesuai Kalkulasi)
“Petani bisa dibina menjadi ahli agar produksi benih padi lebih berkualitas serta membuka akses bagi petani akan lebih mudah memperoleh benih unggul, karena telah banyak tersedia,” kata Dedi Nursyamsi kepada petani dan penyuluh pertanian pada dialog interaktif melalui daring.
Dukungan IPDMIP melalui sekolah lapang, katanya, mendukung kemampuan petani menjadi penangkar benih untuk kemandirian benih maupun memenuhi kebutuhan setempat, melalui kelompok tani (Poktan) dan Gapoktan.
Menurut Dedi Nursyamsi, program penangkaran benih oleh IPDMIP sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Mentan Syahrul, kata Dedi, memberi perhatian serius pada IPDMIP untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan melalui ketersediaan benih padi bagi petani.
(Baca juga:Duh, Kementan Diduga Kongkalikong dengan Integrator Raksasa Perunggasan)
“Dengan IPDMIP, kita akan menggenjot produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi. Diharapkan pendapatan petani naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat,” kata Mentan Syahrul.
Poktan Mekar Sari di Desa Sako, Kecamatan Rambutan saat ini melakukan penangkaran benih padi varietas Inpari 32 dan Ciherang seluas 64 hektare (ha) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Penangkaran seluas 20 ha bekerjasama dengan IPDMIP dan 44 ha dengan PT Pertani. Benin ini untuk memenuhi kebutuhan di Provinsi Sumsel.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penangkaran benih padi vital untuk pemberdayaan dan kemandirian petani agar berdaya saing. Penangkaran padi ini terutama dilakukan melalui SL IPDMIP bagi petani di daerah irigasi (DI) pada 74 kabupaten di 16 provinsi.
(Baca juga:Kementan: Alokasi Impor GPS Sudah Sesuai Kalkulasi)
“Petani bisa dibina menjadi ahli agar produksi benih padi lebih berkualitas serta membuka akses bagi petani akan lebih mudah memperoleh benih unggul, karena telah banyak tersedia,” kata Dedi Nursyamsi kepada petani dan penyuluh pertanian pada dialog interaktif melalui daring.
Dukungan IPDMIP melalui sekolah lapang, katanya, mendukung kemampuan petani menjadi penangkar benih untuk kemandirian benih maupun memenuhi kebutuhan setempat, melalui kelompok tani (Poktan) dan Gapoktan.
Menurut Dedi Nursyamsi, program penangkaran benih oleh IPDMIP sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Mentan Syahrul, kata Dedi, memberi perhatian serius pada IPDMIP untuk mendukung pencapaian ketahanan pangan melalui ketersediaan benih padi bagi petani.
(Baca juga:Duh, Kementan Diduga Kongkalikong dengan Integrator Raksasa Perunggasan)
“Dengan IPDMIP, kita akan menggenjot produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi. Diharapkan pendapatan petani naik sehingga kesejahteraan petani juga meningkat,” kata Mentan Syahrul.
Poktan Mekar Sari di Desa Sako, Kecamatan Rambutan saat ini melakukan penangkaran benih padi varietas Inpari 32 dan Ciherang seluas 64 hektare (ha) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Penangkaran seluas 20 ha bekerjasama dengan IPDMIP dan 44 ha dengan PT Pertani. Benin ini untuk memenuhi kebutuhan di Provinsi Sumsel.
Lihat Juga :
tulis komentar anda